Lieus Sebut Acara Nobar Debat Pilpres di Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi Penuh Keakraban
Sebelum acara debat dimulai, para relawan saling membantu menyediakan ikan bakar untuk santap malam bersama.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pelaksana Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi, Lieus Sungkharisma menggambarkan suasana acara nonton bareng (nobar) debat capres kedua Pilpres 2019 di Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/2/2019) malam, sebagai acara yang penuh keakraban dan kekeluargaan.
Lieus dalam keterangan pers yang diterima Senin (18/2/2019) menyebut, sebelum acara debat dimulai, para relawan saling membantu menyediakan ikan bakar untuk santap malam bersama.
"Karena kami lihat banyak emak-emak yang hadir, akhirnya kita masak-masak disini, ngumpul-ngumpul, bersukacita bersama untuk Pak Prabowo," kata Lieus.
Lieus Sungkharisma menjelaskan Nobar di Rumah Aspirasi ini merupakan inisiatif para relawan yang tidak bisa menyaksikan langsung debat di Hotel Sultan.
"Ini kali ke dua nobar di sini," kata dia.
Adapun kelompok relawan yang nobar debat Pilpres 2019, yakni Gerakan Kebangsaan Relawan Prabowo-Sandi, Garuda Emas, dan kelompok relawan lainnya.
Lieus menyebut para relawan paslon 02 ini begitu antusias menyaksikan jalannya debat lewat sebuah layar besar yang terpasang di Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi.
Mayoritas relawan yang hadir kompak mengenakan kemeja atau kaus bersablon Prabowo-Sandi lengkap dengan sablon nomor 02.
"Saat debat berlangsung, ketika Prabowo menyampaikan visi misi dan menjawab atau memberikan pertanyaan, para relawan pun meneriakkan 'Hidup Pak Prabowo, 02 Menang' sebagai bentuk dukungan," kata dia.
Diketahui, KPU kembali menggelar debat Pilpres 2019 antarcapres, Jokowi dan Prabowo, di Hotel Sultan Jakarta. Debat kedua ini mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
"Pak Prabowo sangat percaya diri dan menguasai materi debat malam ini. Beliau begitu tenang dan menjawab sesuai fakta, dan suara rakyat tentang berbagai persoalan bangsa yang tak mampu dibereskan oleh rezim ini," ungkap Lieus.