PoliticaWave: Jokowi Direspon Positif di Mata Netizen pada Debat Kedua Capres
Seperti yang sudah banyak diperkirakan, Debat kedua ini diramaikan oleh para pendukung kedua Capres diberbagai platform media sosial.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang Debat Capres menjadi kesempatan bagi kedua Capres untuk meyakinkan rakyat Indonesia.
Seperti yang sudah banyak diperkirakan, Debat kedua ini diramaikan oleh para pendukung kedua Capres diberbagai platform media sosial.
Sepanjang hari Debat ada 2 hashtag utama, yaitu #DebatPintarJokowi dan #PrabowoMenangDebat.
Dari hasil pantauan PoliticaWave di media sosial, Debat kedua dimenangkan oleh Jokowi.
Baca: Daftar Bisnis Prabowo Subianto di Aceh dan Kaltim
Terdapat 53,39% netizen membicarakan tentang Jokowi, sedangkan Prabowo 46,61%.
"Jokowi selaku petahana sentimennya jauh lebih positif daripada Prabowo, bahkan Prabowo mendapatkan sentiment negatif dari netizen," ujar Nadia Salshabilla, Head of Analytics PoliticaWave, dalam siaran persnya, Senin (18/2/2019).
Jokowi mendapatkan sentimen positif sebesar 57,51% dan sentimen negatif sebesar 42,49%, sedangkan Prabowo mendapatkan sentimen positif sebesar 29,48% dan sentimen negatif sebesar 70,52%.
PoliticaWave juga merekam percakapan netizen pada setiap segmen pada debat Capres kedua tersebut.
"Jokowi unggul di semua segmen, baik dari jumlah percakapan maupun dari sentimen percakapan,"kata dia.
Dijelaskan bahwa isu-isu positif terkait Jokowi disebabkan oleh hal-hal yang substansial terkait tema Debat, seperti pembangunan Infrastuktur untuk meningkatkan konektivitas, sanksi kepada perusahaan yang melanggar lingkungan hidup, penindakan illegal fishing, pembagian lahan konsensi kepada rakyat dan penurunan impor jagung.
"Isu negatifnya terkait janji impor, klarifikasi soal kebakaran hutan dan konflik agraria,:" katanya.
Sementara Prabowo, lanjut Nadia, selain mengkritik kebijakan Jokowi, netizen menganggap sering salah atau kurang dalam memaparkan data.
"Sebagai penantang, Prabowo dianggap kurang terlalu tajam dan bahkan sering menyetujui pernyataan Jokowi. Puncaknya adalah terkait luasnya penguasaan lahan Prabowo dan kurang mengerti mengenai Unicorn," kata Nadia.