Terkait Persekusi Jurnalis, Kontras Sebut Kekerasan Terhadap Wartawan Ancam Demokrasi
"Kalau jurnalis, sebagai pekerja media alami persekusi, intimidasi, bahkan kekerasan, berarti demokrasi terancam," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekerasan terhadap jurnalis menurut Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) menjadi ancaman bagi demokrasi di Indonesia.
"Kalau jurnalis, sebagai pekerja media alami persekusi, intimidasi, bahkan kekerasan, berarti demokrasi terancam karena pekerjaan salah satu pilarnya terganggu," kata Koordinator Kontras Yati Andriyani saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/2/2019).
Baca: Jurnalis Dipersekusi di Acara Munajat 212, OSO: Jangan Ganggu Kebebasan Pers
Yati mengungkapkan, Kontras mengecam keras tindakan kekerasan ini dan mendesak aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Jika kasus-kasus kekerasan terhadap jurnalis tidak diselesaikan, akan muncul kasus serupa di kemudian hari. Masyarakat juga terinspirasi untuk semakin tidak menghargai pekerjaan jurnalis," paparnya.
Ia menambahkan, jika pekerjaan para jurnalis di lapangan tidak aman, masyarakat juga akan mendapatkan kerugian atas informasi.
"Persekusi terhadap jurnalis juga dapat dilihat sebagai upaya menghalangi hak-hak masyarakat untuk mendapatkan informasi faktual dan obyektif," kata Yati.
Maka, Yati mengimbau media sebagai korporasi untuk juga menggunakan semua sumber dayanya dalam mendukung kerja jurnalis di lapangan. Pemilik media tak boleh abai kepada pekerjanya.
Baca: Polres Metro Jakpus Terima Laporan dari Jurnalis yang Alami Persekusi di Kegiatan Munajat 212
"Selain aparat penegak hukum, pemilik media juga harus memperhatikan keselamatan kerja jurnalisnya. Pakai seluruh sumber daya untuk melindungi kerja jurnalis di lapangan," ujarnya.
Pada Kamis (21/2/2019) pekan lalu, jurnalis Detik.com dan CNN Indonesia mengalami persekusi, penganiayaan, dan tindak kekerasan saat melakukan peliputan Malam Munajat 212 di Monas.
Penulis : Tatang Guritno
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Kontras: Kekerasan terhadap Wartawan Tanda Terancamnya Demokrasi