Buah Manis Reformasi Total Koperasi di Tangan Puspayoga
Program 'Reformasi Total Koperasi' membangun koperasi berkualitas, bukan membangun banyaknya jumlah koperasi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Itu tidak gampang masuk menjadi penyalur KUR. Karena Koperasi itu harus sehat.
Tribun: Di mananya saja koperasi yang berhasil dan dipercaya sebagai penyalur KUR?
Puspayoga: Di Pulau Jawa, ada satu koperasi sebagai penyalur KUR, yaitu KSP Kospin Jasa di Pekalongan Jawa Tengah dan Kopdit Obor Mas di Maumere Nusa Tenggara Timur (NTT) serta di Bali, ada satu koperasi.
Tribun: Apakah sejak dulu, atau baru saja, kopersi mendapat kepercayaan menyalurkan KUR?
Puspayoga: Ini baru, di zaman saya baru ada koperasi penyalur KUR.
Tribun: Tiga Koperasi itu, bisa menyalurkan KUR sebesar berapa? Apakah nilainya sama dengan nilai atau plafon KUR yang disalurkan bank umum?
Puspayoga: Plafon kredit, batasan biaya tertinggi pinjaman itu tidak sama, berbeda-beda. BRI besar sekali, plafonnya. BNI juga begitu.
Kalau koperasi, plafonnya lebih kecil. Karena koperasi itu tujuan KUR-nya untuk anggota. Sedangkan Bank untuk umum.
Tribun: Mengapa koperasi dapat menyakurkan kredit usaha rakyat. Apa dasarnya?
Puspayoga: Koperasi bisa mendapat kepercayaan menyalurkan KUR, karena koperasi itu meningkat kualitasnya. Ada sebanyak 138 ribuan koperasi aktif yang tercatat, itu semuanya sehat. Yang belum sistem IT-nya yang belum.
Ada banyak koperasi yang omsetnya juga sudah triliunan rupiah. Di antaranya, Koperasi Sidogiri dengan Omset Rp 19 Triliun, Koperasi Gresik, KISEL (Koperasi Telkomsel). (mal)