Tertangkap Karena Narkoba, Profil Andi Arief: Dari Jenderal Kardus Hingga 7 Kontainer Surat Suara
Andi diduga baru menggunakan sabu yang sesaat sebelum penggerebakan sabu beserta bong dibuang di kloset
Editor: Hendra Gunawan
Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi (SMID) adalah salah satu organisasi yang menaungi aktivitas politik Andi Arief pada tahun-tahun menjelang keruntuhan rezim Orde Baru. Ia tercatat pernah menjadi Ketua SMID pada 1996.
Prabowo Jendral Kardus
Meski Demokrat berkoalisi dengan Prabowo, namun ANdi Arief bernah kontraversi akibat menyebut Prabowo sebagai Jenderal Kardus
Andi Arief lewat kicauannya pada Twitter menyebut Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai "Jenderal Kardus".
Pernyataan keras tersebut disampaikan setelah batalnya pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono Rabyang sedianya berlangung, Rabu (8/8/2018) tadi malam di daerah Kuningan, Jakarta.
Baca: Harvey Malaiholo Sebut Suasana Jadi Kacau Saat Dengar Kabar Ibu Mikha Tambayong Meninggal,
"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," demikian ditulis Andi Arief sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat melalui akunnya pada Twitter @AndiArief_, Kamis (8/8).
Hoax 7 KOntainer Surat Suara
Ia pernah terseret kasus Hoax tujuh Kontainer Surat Suara.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar," demikian twit Andi Arief.
Namun ia membantahnya. Dilansir dari Tribunnews, Andi mengatakan, informasi yang diunggah melalui akun Twitter-nya hanya permintaan agar kabar yang beredar itu dicek kebenarannya.
"Saya mengimbau supaya dilakukan pengecekan," ujar Andi ketika dikonfirmasi, Kamis (3/1/2019).
Menurut dia, hal tersebut sudah jelas tertulis dalam twit yang dia buat.
Dia menyayangkan ada pihak-pihak yang justru menudingnya sebagai penyebar hoaks.
Satu di antaranya Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.