Jasindo Dinilai Belum Optimalkan Sosialisasi
RS yang menjadi cakupan Jasindo dalam menangani Anggota DPR RI dan keluarganya dianggap belum memiliki standarisasi yang memuaskan.
Editor: Content Writer
Wakil Ketua Badan Usaha Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso menyatakan bahwa PT. Jasindo sebagai mitra DPR RI dalam kerja sama rumah sakit (RS) provider Jaminan Kesehatan Utama (Jamkestama) bagi Anggota DPR RI beserta keluarganya belum optimal dalam menjalankan fungsinya terutama dalam hal sosialisasi.
Sebab menurutnya RS yang menjadi cakupan Jasindo dalam menangani Anggota DPR RI dan keluarganya dianggap belum memiliki standarisasi yang memuaskan.
Hal ini ia sampaikan ketika memimpin Tim Kunjungan Kerja BURT DPR RI meninjau kualitas pelayanan RS Siloam Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/3/2019).
Ia turut mengapresiasi kualitas pelayanan RS tersebut, namun secara general menurutnya harus dilakukan evaluasi guna meningkatkan pelayanan terhadap peserta Jamkestama.
“Kalau saya melihat Jasindo dalam melakukan sosialisasi kepada rumah sakit provider belum menyeluruh semuanya. Beruntung kalau Rumah Sakit Siloam Surabaya ini sudah sangat paham terhadap program Jamkestama VVIP yang diselenggarakan oleh Jasindo. Tapi saya punya pengalaman di Rumah Sakit Husada Utama, sepertinya mereka belum begitu paham terhadap adanya Jamkestama VVIP ini,” sebut Politisi Partai Demokrat ini.
Agung juga menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pengalaman buruk ketika keluarganya harus menjalani pengobatan. Ketika itu, menurut yang ia sampaikan keluarganya sampai harus dilempar kesana kemari bak bola pingpong.
“Pada waktu saya berobat ke Husada Utama di Jakarta, anak saya, istri saya sepertinya di pingpong dilempar kesana kemari, walaupun sudah menggunakan kartu dari Jasindo,” ujarnya.
Sehingga, untuk itu ia menyarankan agar PT. Jasindo dapat membuat desain kartu menggunakan sebuah teknologi chip yang nantinya dapat digunakan secara terpadu seperti yang telah dilakukan oleh Siloam Group.
Ia mengaku ide tersebut terinspirasi dari pertemuan yang telah dilakukan kepada beberapa Rumah Sakit Siloam yang terdapat di Indonesia.
“Belum lagi adanya kartu yang memiliki chip-nya, sistem yang terpadu, ini sudah dimulai Siloam Group yang ada di Indonesia ini. Karena ada 30-an lebih dari jumlah Rumah Sakit Siloam yang ada di Indonesia, sehingga tentunya mereka sudah terkoneksi. Jadi untuk riwayat pasien yang berobat, katakanlah di Jakarta ia berobat, begitu berobat ke Surabaya track record-nya sudah ada,” tukas politisi dapil Jawa Barat I tersebut. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.