Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Maumere Mulai Rasakan Pembangunan Infrastruktur Jokowi

Mereka merasa terbantu dengan pembangunan infrastruktur dan program dari pemerintahan Joko Widodo.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Masyarakat Maumere Mulai Rasakan Pembangunan Infrastruktur Jokowi
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di sela safari di Kabupaten Sikka, Maumere, NTT, Selasa (9/4/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Terutama, masyarakat di bagian Timur Indonesia.

Pembangunan itu dirasakan oleh para petani buah naga di Dusun Habilopong Desa Umagera, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mereka merasa terbantu dengan pembangunan infrastruktur dan program dari pemerintahan Joko Widodo.

Hal ini disampaikan petani buah naga Eddy Andreas dan Maria Suweti Tutani di Kabupaten Sikka kepada rombongan safari kebangsaan yang dipimpin Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Selasa (9/4/2019).

Di lahan pasangan suami istri ini, ditanam buah naga seluas dua hektare Adapun 5 ribu tanaman buah naga sudah berproduksi di lahan mereka.

"Ini sudah tahun ketiga budidaya buah naga," ungkap Eddy.

Baca: PDIP Targetkan Jokowi Raih 90 Persen Suara di NTT

Ia juga menceritakan kepada Hasto, panen buah naga diperkirakan selama enam bulan dari akhir tahun sampai awal tahun. Produktivitas setiap pohon berkisar 10 sampai 12 buah.

Berita Rekomendasi

Mengenai produksi buahnya itu, Eddy mengaku tidak pernah menjualnya keluar.

Banyak masyarakat yang datang ke lahan pertaniannya untuk mencoba buah naga mereka. Eddy menilai buahnya sangat disukai masyarakat karena semua bahan penanamannya menggunakan organik.

Baca: Iis Dahlia Tanya Soal Ajakan Sule ke Jenjang Serius, Baby Shima: Jujur Ya, Dia Pernah Ngajak

Sebelum menanam buah naga, Eddy dan sang istri bercocok padi dan jagung.

Namun, karena sistem irigasi belum terbangun dan tanah di NTT berkarakter kering, maka tanaman padi dan jagung kerap gagal.

"Sementara buah naga tidak membutuhkan banyak air, sehingga cocok untuk ditanam disini," jelas Eddy.

Ia juga beruntung berkat bantuan pemerintah lewat Kementerian PUPR irigasi di lahannya bisa terairi. Lahannya cukup air karena bantuan bor air yang bisa menghasilkan 4,8 liter per detik.

Sementara itu, Hasto turut mengapresiasi semangat suami istri ini sehingga mampu menjadi masyarakat mandiri dan turut menghijaukan lingkungannya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas