Inilah 2 Lokasi Penganiayaan Audrey yang Dilakukan Oleh 12 Siswi SMA di Pontianak
Berikut ini adalah dua lokasi penganiayaan Audrey, siswi SMP di Pontianak yang dilakukan oleh 12 siswi SMA yang menggemparkan masyarakat.
Editor: Whiesa Daniswara
Taman ini dibangun oleh Pemerintah Kota Pontianak untuk menyediakan fasilitas umum terutama untuk tempat berinteraksi para warganya.
Saat sore hari hingga tengah malam, Taman Akcaya juga ada pasar malamnya.
Baca: Update Kasus Audrey, Hasil Visum Dirilis hingga Kata Polisi soal Jumlah Terduga Pelaku
Baca: Perut Korban Penganiayaan Siswi SMP Jadi Sasaran, Ibunda Audrey: Dia Selalu Teriak Takut
Sehingga anda bisa bersantai ditaman sambil menikmati jajanan yang ada serta mau berbelanja juga ada.
Cek Lokasinya di link berikut: Taman Akcaya Pontianak
Jalan Sulawesi adalah satu tempat di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Jalan Sulawesi berada di Kelurahan Akacaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalbar.
Baca: Tanggapi Kasus Pengeroyokan Audrey, Warganet Buat Petisi dan Lebih 2 Juta Tanda Tangan Terkumpul
Baca: Siswinya Jadi Korban Pengeroyokan #JusticeForAudrey, Kepala Sekolah SMP N 17 Pontianak Buka Suara
Menuju Jalan Sulawesi, Anda bisa masuk dari Jalan Sultan Abdurrahman atau dari sejumlah jalur lain.
Jalan Sulawesi merupakan permukiman penduduk dan terdapat sejumlah gedung sekolah.
Cek Lokasinya di link berikut: Jalan Sulawesi Kelurahan Akacaya
Kasus ini telah ditangani pihak kepolisian setempat dan terus dikembangkan dalam proses penyelidikannya.
Menurut Kanit PPA Polresta Pontianak, Iptu Inayatun Nurhasanah pihaknya baru saja menerima limpahan berkas dari Polsek Pontianak Selatan.
Baca: Ternyata Siswi Pengeroyok Audrey Ada yang Berprestasi Bidang Seni
Baca: Tanggapi Kasus Pengeroyokan Audrey, Ini Pengakuan Sarwendah Pernah Dipukulin Saat Sekolah
"Kita baru saja mendapatkan limpahan berkasnya," ucap Nurhasah saat diwawancarai, Senin (8/4/2019).
Lanjut disampaikannya dalam proses pengembangan kasus ini akan memanggil pihak orangtua korban.
"Kita akan panggil orangtua korban," pungkas Inayatun.