Panggilan Jiwa Sonya Maramis Menjadi Penerjemah Bahasa Isyarat
Sonya Maramis namanya. Karirnya sebagai Purchasing Manager di perusahaan mebel cukup menjanjikan.
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Rachmat Hidayat
Dia kasih tahu dulu nih, misalnya sama si tuli memang pada saat itu kita nggak bisa langsung direvisi oleh tuli, kita harus eja dulu. Tapi nanti disegmen berikutnya dia akan tereja lagi, baru bisa dijelaskan, oh, unicon seperti itu.
Bagaimana menjelaskannya di Debat Pilpres kemarin, ada istilah baru. Unicorn, misalnya?
Yang pertama kalau tidak tahu, eja saja. Dieja. Gitu, u, n, i, c, o, r, n. karena pada saat itu kita nggak tahu istilah itu.
Tapi begitu kita mempelajari apa unicorn, kita harus kasih tahu ke guru tulinya definisi unicorn, garis merahnya saja jangan panjang. Kalau saya mendefinisikannya perusahaan aplikasi baru berapa 10 juta us dollar. Nanti dikasih tahu guru tulinya.
Dipercaya sebagai juru bahasa isyarat di debat pilpres perasaannya bagaimana?
Kalau untuk debat ini memang ada tanggung jawabnya, secara nggak langsung. Kita bisa pengaruhi. Mempengaruhi pilihan temen tulinya dari acara debat itu.
Objektif nya itu. Kalau yang kita sampaikan kurang maksimal, ini bisa menjadi dia salah penangkapan sehingga mempengaruhi pemilihan mereka lainnya. Yang ditakutkan seperti itu.
Paling susah capres dan cawapres yang diikuti pengucapannya siapa. Yang intonasinya agak cepat, sepertinya Pak Prabowo?
Kalau kita mendengarkan secara suara itu, kalau Pak Prabowo dia kan berapi api, sehingga intrereternya kalau misalnya Pak Prabowo bilang, ‘saya dengar!’ Kalau pak Jokowi kan, ‘saya dengar... ada yang memfitnah saya’.
(Jika pak Prabowo berbicara) Saya nggak bisa pelan, harus sesuai dengan ekspresi suara Pak Prabowo.
Ekspresi suara itu harus kita tampilkan di mimik. Nggak bisa kita diam, atau saat ‘dia bilang kenapa ketawa? Saya nggak bisa (hanya bilang dengan wajah datar) ‘kenapa ketawa?’ saja, harus dengan muka marah kan.
Antusias tuna rungu memilih pasca nonton debat?
Debat itu diadakan memberikan pandangan kepada masyarakat tentang calon presidennya seperti apa. Jadi jangan dibedakan, teman tuli punya hak sama. Sama sama punya hak dengan teman dengar dengan, harapan informasinya juga bisa sama.
Ada kah persiapan untuk Debat Pilpres terakhir 13 April nanti?
Untuk yang debat ini kita bergantian, jadi bukan saya saja ada juga perkumpulan bahasa isyarat lainnya juga mereka ambil bagian juga. Bergilir, kemarin debat keempat dari perkumpulan inasli, nanti dari debat setelahnya perkumpulan mana gitu.
Prediksi Anda, profesi juru bahasa isyarat seperti apa?
Kalau semua akses tuli di Indonesia sudah terpenuhi, contoh akses di tempat umum, di rumah sakit ada teman tuli sakit, nggak ada juru bahasa isyarat.
Berarti kalau layanan umumnya sudah terpenuhi semua kan bisa dihitung berapa banyak jumlah juru bahasa isyarat yang diperlukan.