Beda dengan Prabowo, Politikus Gerindra Pius Lustrilanang Sebut Quick Count Tak Pernah Meleset
Pius meyakini bahwa quick count yang dilakukan lembaga survei yang terdaftar resmi di KPU RI tak pernah meleset sejak tahun 2004.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
"Percaya," jawab Mardani.
Saat ditanya lagi mengenai langkah Prabowo yang sudah mengklaim kemenangan dan menolak hasil hitung cepat, Mardani enggan berkomentar.
Ia meminta pertanyaan itu langsung ditanyakan kepada Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, atau kepada Prabowo langsung.
"Kalau itu nanti BPN saja yang jawab, ya. Atau langsung ke Pak Prabowo," kata Mardani.
Bersyukur
Mardani bersyukur suaranya naik sekitar dua persen di pemilu legislatif 2019 versi hitung cepat sejumlah lembaga.
Dia merasa kenaikan suara PKS ini bukan disebabkan faktor mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Mardani menilai efek ekor jas dari pencapresan Prabowo lebih banyak dirasakan oleh partainya sendiri, yakni Partai Gerindra.
"Prabowo secara umum (efeknya) ke Gerindra karena beliau tak hanya ketua umum, tapi juga dewan pembina," kata Mardani.
Mardani mengatakan, awalnya partainya ingin membranding Sandiaga Uno sebagai cawapres yang diusung PKS.
Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Sandiaga memang bukan kader atau anggota PKS.
Sebelum digandeng Prabowo sebagai cawapres, Sandiaga merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina.
Namun ia mengundurkan diri dari Gerindra agar bisa merepresentasikan seluruh parpol pengusung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.