PP Muhammadiyah :Kembalikan Rutinitas Masyarakat Tanpa Aktivitas Politik
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, pasca pemilu lalu, ketenangan masyarakat harus dikembalikan
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, pasca pemilu lalu, ketenangan masyarakat harus dikembalikan dari berbagai aktivitas politik yang menguras tenaga.
Ia mengatakan, perlu ada kesepakatan antar kedua pasangan calon presiden, antar tim kampanye, serta elite partai politik, untuk mengembalikan kondusivitas bangsa.
Sehingga, dirinya dan petinggi ormas islam lain, tokoh muslim serta tokoh masyarakat sangat mendorong dua paslon, Jokowi dan Prabowo segera melakukan pertemuan.
Baca: Masalah Sepele Ini Jadi Sebab Tersangka Memotong Leher Budi Hartanto Usai Membunuhnya
Baca: Soal Utusan Jokowi, Fadli Zon Sindir The Real President: Mau Ngomong Apa? Mau Bahas Apa Coba?
Baca: Ini Omongan Audrey yang Bikin Pelaku Sakit Hati? Bukan Masalah Cowok, Seret Almarhum Ayah
"Dan yang dukung capres ini, cawapres ini, partai dan tokoh- tokoh partai perlu bertanggung jawab terhadap keberhasilan pemilu ini dan situasi yang diciptakan proses pemilu ini," ujar Haedar saat ditemui usai pertemuan di kediamaan dinas Wapres JK, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin malam (22/4/2019).
Ia mengatakan, kedua paslon, tim sukses, elite partai politik harus bertanggung jawab untuk mengembalikan masyarakat pada rutinitas awal, tanpa lagi melihat perbedaan pandangan politik antara 01 atau 02.
"Agar bersama-sama menciptakan situasi yang semakin kondusif karena kan bangsa ini milik bersama.
Jadi dan kami percaya bahwa mayoritas masyarakat dan para tokoh di negeri ini ingin pemilu ini berakhir dengan baik sukses," ujar dia.
Lebih lanjut, jika ada sengketa dalam pemilihan, ada baiknya kedua kubu dapat memanfaatkan proses melalui Bawaslu dan jalur Mahkamah Konstitusi (MK).
"Pemilu sudah selesai bikin rakyat ini kembali pada tempatnya untuk kembali beraktivitas, lalu ada suasana jeda bahkan ada suasana recovery.
Sebab kalau terus berkelanjutan ada mobilisasi massa, kita nanti tidak akan pernah selesai pemilu, pertandingan harus ada selesainya.
Karena itu kuncinya KPU, bawaslu dan MK saya yakin menyerap aspirasi ini, dan mereka bekerja secara luberjurdil," harap Haedar.