Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Final TGPF Novel Baswedan Dijanjikan Selesai Awal Mei

Hasil lanjutan dari tim bentukan Polri tersebut, akan didapatkan pada Juli 2019 sesuai dengan mandat dari Kapolri

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Hasil Final TGPF Novel Baswedan Dijanjikan Selesai Awal Mei
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah aktivis, tokoh masyarakat dan mahasiswa hadir dalam peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4/2019). Peringatan yang dihadiri tokoh masyarakat, akademisi, masyarakat sipil, seniman, dan mahasiswa tersebut diisi dengan deklarasi lima tuntutan terhadap presiden agar menuntaskan kasus teror terhadap Novel, membentuk TGPF Independen, memerangi teror dan pelemahan terhadap KPK. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Air keras yang disiramkan kepada Novel mengenai mata kirinya sehingga ia harus menjalani pengobatan berulang kali ke Singapura.

Hingga hari ini, pelaku penyiraman air keras tersebut belum juga terungkap. (TribunJakarta.com)

Tanggapan Jokowi

Dua tahun sudah, tepatnya Kamis, 11 April 2019 kemarin kasus penyiraman air keras pada penyidik senior KPK, Novel Baswedan tidak kunjung terungkap.

Beragam aksi telah dilakoni oleh Wadah Pegawai KPK untuk mengingatkan bahwa kasus Novel Baswedan, sahabat mereka penting dan harus segera terungkap.

Baca: Nursyahbani: Presiden Jokowi Tampaknya Tidak Peduli Terhadap Kasus Novel Baswedan

Penyidik KPK Novel Baswedan bersama Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4/2019). Peringatan yang dihadiri tokoh masyarakat, akademisi, masyarakat sipil, seniman, dan mahasiswa tersebut diisi dengan deklarasi lima tuntutan terhadap presiden agar menuntaskan kasus teror terhadap Novel, membentuk TGPF Independen, memerangi teror dan pelemahan terhadap KPK. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik KPK Novel Baswedan bersama Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4/2019). Peringatan yang dihadiri tokoh masyarakat, akademisi, masyarakat sipil, seniman, dan mahasiswa tersebut diisi dengan deklarasi lima tuntutan terhadap presiden agar menuntaskan kasus teror terhadap Novel, membentuk TGPF Independen, memerangi teror dan pelemahan terhadap KPK. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Pada 27 Juli 2018 silam, Wadah Pegawai KPK memajang dua unit sepeda di lobi KPK. ‎

Sepeda ini bisa dibawa pulang oleh mereka yang bisa menyebut pelaku teror pada Novel Baswedan.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya sepeda, ada juga TV layar datar yang terus meng-update waktu lamanya pengungkapan kasus Novel Baswedan.

Melengkapi jam waktu itu, ada pula tulisan : Sejak Novel Baswedan Diserang, Selama Itu Pula Polisi Gagal Ungkap Pelaku.

‎Lantas bagaimana respon Presiden Jokowi terhadap kasus Novel Baswedan yang cenderung jalan di tempat?

Menjawab itu, Jokowi menyerahkan sepenuhnya pada tim gabungan yang telah dibentuk.

"Itu kan sudah ada tim gabungan terdiri dari Polisi, Ombudsman dan KPK sendiri. Tanyakan kepada mereka, kejar mereka hasilnya seperti apa. Jangan dikembalikan ke saya lagi. Apa gunanya sudah dibentuk tim gabungan seperti itu," papar Jokowidi kawasan Sentul, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019).

Kembali ditanya bagaimana jika memang belum ada hasil atau titik terang yang didapatkan oleh tim gabungan, Jokowi kembali meminta agar perkembangan kasus ditanyakan langsung ke tim gabungan.

"Ya tanyakan ke mereka (tim gabungan), belum ditanyakan ke sana kok," imbuhnya.

Baca: Dua Tahun Kasus Novel BaswedanTak Kunjung Selesai, Jokowi : Tanya Tim Gabungan

Untuk diketahui, akibat teror yang diterima Novel Baswedan, mata kirinya itu mengalami kerusakan hingga 95 persen, begitu juga dengan mata kanan yang tidak dapat‎ melihat dengan sempurna.

Guna mengobati matanya, Novel Baswedan selama berbulan-bulan harus mendapatkan perawatan mata khusus di Singapura serta beberapa kali menjalani operasi mata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas