Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beredar Nama-nama Calon Menteri Jokowi-Maruf Amin, Ini Jawaban Para Menteri : Itu Jalan Allah

Dari daftar yang beredar, tersebar berbagai nama menteri yang saat ini masih menjabat sebagai menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK 2014-2019.

Penulis: Yulis Sulistyawan
zoom-in Beredar Nama-nama Calon Menteri Jokowi-Maruf Amin, Ini Jawaban Para Menteri : Itu Jalan Allah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyapa pendukungnya saat kampanye terbuka di Kota Tangerang, Banten, Minggu (7/4/2019). Dalam kampanye dengan tema karnaval budaya tersebut, Jokowi meminta para pendukungnya tidak mengendurkan semangat menjelang pencoblosan pada 17 April mendatang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengesahkan hasil Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 pada 22 Mei 2019 nanti.

Meski demikian, belasan lembaga yang melakukan hitung cepat atau quick count, pada hari pemungutan suara pada 17 April 2019 lalu sudah mengeluarkan prediksi pasangan Joko Widodo atau Jokowi-KH Maruf Amin memperoleh sekitar 54-55 persen suara.

Sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diprediksi oleh lembaga yang melakukan quick count, akan memperoleh suara sekitar 43-44 persen.

Komisi Pemilihan Umum juga menyediakan situs resmi perhitungan real count Pemilihan Presiden 2019 melalui kpu.go.id.

Baca: Ini 9 Caleg Artis yang Terancam Gagal Lolos Jadi Anggota DPR pada Pemilu 2019

Data masuk real count KPU pada Minggu 28 April 2019 pukul 07.00 WIB sudah mencapai 45,5 persen.

Proses perhitungan sudah mencapai 370.438 TPS dari total 813.350 TPS.

Tangkap layar hasil real count KPU dalam Pilpres 2019 yang diakses Minggu (28/4/2019) jam 06.15 WIB WIB.
Tangkap layar hasil real count KPU dalam Pilpres 2019 yang diakses Minggu (28/4/2019) jam 06.15 WIB WIB. (pemilu2019.kpu.go.id)

Dari hasil sementara, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dari pasangan Prabowo-Sandiaga.

BERITA TERKAIT

Jokowi-Maruf Amin memperoleh 56,42 persen suara. Sedangkan Prabowo-Sandiaga memperoleh 43,58 persen suara.

Baca: TERKINI Real Count KPU Pilpres 2019, Jokowi vs Prabowo Selisih 9 Jutaan Suara pada Minggu 28 April

Kabar Kabinet Jokowi-Maruf Amin

Untuk pelantikan Presiden-Wakil Presiden 2019-2014, rencananya dilakukan pada 20 Oktober 2019.

Jarak waktunya kalau dihitung dari hari Minggu 28 April 2019 ini masih sekitar
enam bulan lagi.

KPU juga baru akan mengumumkan hasil resmi perhitungan suara pada 22 Mei 2019 nanti.

Meski demikian, sudah mulai beredar viral kabar susunan kabinet Jokowi-Maruf Amin nanti.

Dari daftar yang beredar, tersebar berbagai nama menteri yang saat ini masih menjabat sebagai menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK 2014-2019.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah ketua serikat pekerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (26/4/2019).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sejumlah ketua serikat pekerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (26/4/2019). (Istimewa)

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi yang enggan disebut namanya, enggan membahas soal nama anggota kabinet pada rumor yang viral di sosial media beberapa hari ini.

"Kami masih fokus pada perhitungan suara. Kami tidak membuat dan belum berpikir nama-nama anggota kabinet," ujar salah satu anggota TKN yang enggan disebut namanya.

Baca: Dikonfirmasi Kabar Lolosnya Jadi Anggota DPR, Mulan Jameela: Yang Penting 02 Menang

Para Menteri

Beberapa nama yang masuk dalam daftar kabinet tersebut adalah para tokoh yang turut mendukung dan memenangkan Jokowi-Amien.

Antara lain Erick Thohir, Mahfud MD, Yenny Wahid, Yusril Ihza Mahendra, Rosan Roeslani, Abdul Kadir Karding dan sebagainya.

Sebagian besar nama yang beredar viral tersebut tak lain masih wajah lama yakni menteri era Jokowi-Jusuf Kalla.

Ustaz Yusuf Mansur, Mahfud MD dan Saifullah Yusuf.
Ustaz Yusuf Mansur, Mahfud MD dan Saifullah Yusuf. (Twitter/mohmahfudmd)

Tribunnews.com berusaha mengonfirmasi beberapa nama yang muncul dalam daftar viral kabinet Jokowi-Maruf Amin tersebut.

Khususnya ke para menteri yang kini masih menjabat.

Baca: Budi Karya Sumadi Dinobatkan Sebagai Tokoh Konektivitas Nusantara

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menanggapi soal kemungkinan dirinya terpilih kembali menjadi menteri dalam jajaran kabinet Joko Widodo.

Saat dilontarkan pertanyaan tersebut, Budi sontak tertawa sambil berjalan menuju lift.

Dia mengaku tak ingin berkomentar terkait perandaian itu, dan hanya menyerahkannnya ke sang kuasa.

"Saya no comment. Itu jalan Allah sajalah," kata Budi saat ditemui di Hotel JS Luwangsa, Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu pun tidak menjawab ketika ditanya bersedia atau tidak untuk mengemban jabatan menteri kembali.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (TRIBUNNEWS.COM/GITA)

"Pokoknya jalan Allah saja," ucapnya lagi.

Baca: TERKINI Real Count KPU Pilpres 2019, Jokowi vs Prabowo Selisih 9 Jutaan Suara pada Minggu 28 April

Selain itu, Budi Karya mengaku belum mendapat permintaan agar jadi menteri lagi dari Jokowi.

"Belum, belum (dapat informasi dari presiden). Sudah ya terima kasih," ujar dia sambil tersenyum.

Yasonna Laoly

Menkumham Yasonna Laoly, menanggapi ringan pertanyaan wartawan soal kemungkinan ditawari lagi untuk menjadi menteri jika Joko Widodo (Jokowi) terpilih kembali menjadi presiden.

Yasonna hanya tertawa saat ditanyakan kemungkinan tersebut oleh awak media. Politikus PDI Perjuangan ini hanya menyebut singkat bahwa keputusan itu masih belum terjadi.

"Itu nanti," tutur Yasonna di di Lapas Narkotika Klas IIA Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (27/4/2019).

Yasonna langsung masuk ke dalam mobil dinasnya tanpa memberikan keterangan lanjutan kepada awak media.

Baca: Asman Abnur Diprediksi Masuk Kabinet Lagi

Menkumham Yasonna Laoly
Menkumham Yasonna Laoly (Fahdi Fahlevi)

Nila Moeloek

Nila Moeleok yang kini bertugas menjadi Menteri Kesehatan mengaku sangat senang dengan profesi yang sedang dijalankannya ini.

“Untuk pekerjaannya saya senang, bagus sekali sebagai menteri ya,” ungkap Nila Moeleok saat ditemui di Rumah Berdaya, Bali, Rabu (25/4/2019).

Lalu apakah Nila Moeleok akan menerima jikalau nanti Jokowi kembali memimpin Indonesia dan memintanya menjadi kesehatan lagi?

Dari jawaban Nila Moeloek tersirat kalau ia tidak ingin lagi menjadi Menteri Kesehatan di periode berikutnya.

“(Hahaha) gantian kali ya. Mungkin ada orang yang lebih baik lagi kan bisa (haha),” ungkap Nila Moeleok saat ditemui di Rumah Berdaya Bali, Rabu (25/4/2019) lalu.

Nila Moeloek
Nila Moeloek (ist)

Jika tidak menjadi menteri Nila Moeleok berencana kembali mengajar kembali, mengingat ia juga berprofesi sebagai dosen.

“Saya kan dosen yaa barangkali bisa kembali ke dosen ya,” ujar Nila Moeleok.

Baca: Real Count KPU, Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo Minggu 28 April, Data Masuk 45,4%

Keinginannya kembali mengajar sesuai dengan prinsip hidupnya yang ingin terus membantu orang banyak, yang juga banyak teralisasikan saat ia menjadi Menteri Kesehatan.

“Membantu orang dalam jumlah banyak prinsip hidup saya, artinya mari kita selalu memberi dalam hal sekecil apapun, sekarang kita bisa membeli lebih besar artinya seperti ini kan bagus sekali,” tutur Nila Moeleok.

Melihat masyarakat yang sembuh sehingga memiliki kehidupan yang lebih baik pun menjadi kepuasaan bagi Nila Moeleok saat menjalani tugasnya jadi Menteri Kesehatan.

“Kalau ini bisa bergulir kita bisa lebih menolong orang-orang, yang terbuangkan mereka bisa sembuh, bisa berdaya, bisa berhasil dan sebagainya,” pungkas Nila Moeleok.

Baca: Warga DKI: Sampai Kapan Kami Harus Mengungsi, Ini Parah 2 Kali Banjir dan Menenggelamkan Rumah

Susi Pujiastuti

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti hadir menjadi narasumber talkshow bertema: Perempuan Bisa Apa Dalam Mencegah Korupsi, Kekuatan Perubahan Inspirasi Perubahan.

Acara yang digelar Jumat (26/4/2019) di Gedung Lama KPK, Kav C1, Kuningan, Jakarta Selatan ini digelar dalam rangka perayaan HUT ke-5 gerakan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) Sekaligus perayaan ‎Hari Kartini.

Di kesempatan tersebut, Menteri Susi ‎mengungkapkan akan sangat baik jika dunia memberikan kesempatan pada perempuan.

Dia meyakini, di tangan kaum perempuan, dunia bakal menjadi lebih baik.

Cucu Menteri Susi Pudjiastuti
Cucu Menteri Susi Pudjiastuti (Kolase Instagram Susi Pudjiastuti)

"Data dari Bank Dunia, survei di 150 negara, didapatkan wanita lebih bisa dipercaya dari pada laki-laki. Ini karena wanita kerjanya itu lebih baik dan peduli.‎ Keadaan ini tidak menutup adanya pelaku korupsi wanita, tapi kan presentasinya kecil," ungkap Menteri Susi.

Menteri Susi juga bicara soal kontribusi perempuan di Parlemen yang masih sangat minim.

Di beberapa negara seperti Jerman, angka representasi perempuan di Parlemen Jerman jauh lebih tinggi dari pada di Indonesia.

Dia meyakini Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang sama untuk mewujudkan kontribusi perempuan di parlemen.

Baca: Ini 9 Caleg Artis yang Terancam Gagal Lolos Jadi Anggota DPR pada Pemilu 2019

Seperti diketahui, UU No 2 tahun 2008 memuat kebijakan yang mengharuskan partai politik menyertakan keterwakilan perempuan minimal 30 persen dalam pendirian maupun dalam kepengurusan di tingkat pusat.

"Melihat beberapa penelitian, mestinya pemerintah buat Undang-Undang yang lebih memberikan posisi pada perempuan. Tidak tertutup ada oknum perempuan jadi pelaku korupsi tapi ratenya jauh," kata Menteri Susi.

"‎Di Parlemen 30 persen wanita mungkin harus ditambah karena Parlemen itu penting. Pak Jokowi kalau perlu tambah, kan menteri perempuannya dulu 9, lalu jadi 8. Kalau perlu jadi 15, ditambah lagi," pinta Menteri Susi yang disambut tepuk tangan oleh narasumber lain dan peserta talkshow.

"Prosentase wanita di Polandia, menteri perempuan itu lebih dari 40 persen dan saya lihat itu lebih baik. Saya pun jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, saya mudah kerja sama dengan jenderal-jenderal seperti Panglima TNI dan Kapolri," tambah Menteri Susi.

Baca: Prabowo-Sandi Cuma Dapat 1 Suara Saat Pemungutan Suara Ulang di TPS Winong Boyolali

Ketua Hubungan Luar Negeri PP Muslimat NU Yenny Wahid
Ketua Hubungan Luar Negeri PP Muslimat NU Yenny Wahid (TRIBUNNEWS.COM/THERESIA)

Yenny Wahid

Sebelumnya, Ketua Hubungan Luar Negeri PP Muslimat NU Yenny Wahid yang juga menjadi narasumber mengatakan seorang perempuan terlebih ibu punya hak luar biasa untuk menularkan nilai-nilai kebaikan pada anak.

‎Terlebih lagi dalam banyak penelitian, diungkap Yenny, ada korelasi langsung antara keterlibatan perempuan dengan tingkat korupsi rendah.

"Perempuan punya kemampuan lebih untuk memerangi korupsi. Perempuan harus aktif jadi agen perubahan. Ini terlibat betul efek luar biasa dari perempuan," tambah Yenny Wahid. (tribunnews/apfia/fahdi fahlevi/ria anastasia/theresia felisiani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas