Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Berencana Pindahkan Ibu Kota ke Luar Pulau Jawa, Ini Kata Gubernur Kalimantan Selatan

hingga saat ini pemerintah belum memutuskan provinsi mana yang akan dipilih sebagai lokasi ibu kota baru.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Pemerintah Berencana Pindahkan Ibu Kota ke Luar Pulau Jawa, Ini Kata Gubernur Kalimantan Selatan
Banjarmasin Post/M Rizky Abdul Ghanie)
Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Sahbirin Noor 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyambut baik rencana pemerintah pusat yang akan memindahkan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke luar Pulau Jawa.

Namun, hingga saat ini pemerintah belum memutuskan provinsi mana yang akan dipilih sebagai lokasi ibu kota baru. Presiden Jokowi, baru menyetujui pemindahan dilakukan ke luar Pulau Jawa.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan, Kalimantan Selatan sudah sangat siap jika dipilih menjadi lokasi ibu kota, mulai dari masyarakat hingga ketersediaan lahan.

"Masyarakatnya sungguh sangat antusias, dengan keramahannya membuat dia membuka siapa saja yang datang ke Kalimantan Selatan. Mau membangun Kalimantan Selatan dan tentunya Indonesia secara keseluruhan," ujar Sahbirin di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/5/2019).

Baca: Gadis Asal Pontianak Ditipu dan Diperkosa Usai Ditawari Lowongan Pekerjaan Lewat Medsos

Menurutnya, Kalimantan Selatan adalah satu provinsi yang luar biasa, dari sejarah, potensi alam, dan sumber daya manusianya. Bahkan, provinsi ini lebih tua dari Jakarta.

"Sehingga ini sangat sangat pas sekali, boleh dikatakan kalau saya bilang Ibu Pertiwi memang kembali ke pangkuannya. Kemudian wilayah secara geografis, geologis Kalimantan adalah geologinya berumur hampir 150 dan menuju ke 250 juta tahun bebatuannya," paparnya.

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan tiga alternatif terkait lokasi pemindahan ibu kota dari luar Jakarta.

BERITA TERKAIT

Menurut Bambang, ibu kota negara di Jakarta sudah tidak mendukung lagi, mengingat banyaknya problem dari kemacetan, banjir, penurunan tanah, hingga ketersediaan air.

"Dalam rapat tadi diputuskan, presiden memilih alternatif ketiga. Ini barangkali salah satu putusan penting yang dilahirkan hari ini dan tentunya akan dilanjutkan dengan ratas berikutnya yang akan bicara lebih tehnis, bicara design, dan bicara mengenai masterplan dari kota itu sendiri," kata Bambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas