Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembuat dan Penyebar Video Viral Adu Domba TNI-Polri Ternyata Pendukung Prabowo-Sandi

Pembuat video viral yang adu domba TNI-Polri disebut-sebut mempunyai majelis taklim dan jemaahnya mendukung pasangan Prabowo-Sandi saat Pilpres 2019.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Pembuat dan Penyebar Video Viral Adu Domba TNI-Polri Ternyata Pendukung Prabowo-Sandi
Muhammad Syahri Romdhon
Kasus IAS, pria yang membuat dan menyebar video adu domba TNI-Polri dilimpahkan ke Polda Jabar. 

IAS menyatakan permohonan maaf. Dia juga menyesali perbuatannya. Pernyaaan itu disampaikan oleh Ibrahim Kadir Tuasamu, kuasa hukum IAS, usai menemani proses pemeriksaan IAS di Mapolres Cirebon, Senin (13/5/2019).

Kasus IAS, pria yang membuat dan menyebar video adu domba TNI-Polri dilimpahkan ke Polda Jabar.
Kasus IAS, pria yang membuat dan menyebar video adu domba TNI-Polri dilimpahkan ke Polda Jabar. ()

Ibrahim mengatakan, apa yang disampaikan IAS di dalam video itu hanya bentuk emosi.

Dia juga merasa sangat bersemangat sebagai salah satu tim relawan dan sekaligus tim sukses nomor urut 02 Prabowo-Sandi.

Ibrahim mengatakan, IAS hanya ingin Indonesia mendapat pemimpin yang berakhlak mulia.

IAS membuat sekaligus menyebarkan video tersebut berdasarkan inisiatif pribadi.

“Beliau minta maaf dan ada penyesalan juga,” kata Ibrahim kepada sejumlah wartawan, Senin.

Ibrahim mengatakan, proses pemeriksaan IAS dilakukan sejak pukul 02.00 WIB hingga 09.00 WIB.

Berita Rekomendasi

IAS menjawab seluruh pertanyaan dari penyidik secara kooperatif. Ibrahim akan melihat dan menjalani proses penanganan hukum IAS.

Dia juga akan berkoordinasi dan meminta bantuan hukum dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) tingkat pusat.

Mereka akan melakukan langkah hukum berupa praperadilan.

“Besok saya akan ke Jakarta (tim BPN). Saya akan sampaikan kepada tim pengacara di Jakarta. Kita mau bagaimanakan. Saya dan IAS sudah koordinasi dan mereka menjawab ikuti saja. Apapun yang diminta pihak berwajib, sampaikan, tidak ada yang ditutupi,” kata Ibrahim.

Ibrahim menjelaskan IAS adalah pimpinan salah satu pondok pesantren di Cirebon dan memiliki majelis taklim. Dia juga dosen di sejumlah perguruan tinggi di Cirebon.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas