Fakta & Misteri 2 Kasus Mutilasi di Palembang dan Malang, Oknum Tentara jadi DPO dan 'Sugeng'
Simak perbedaan kasus mutilasi di Palembang dan Malang, mulai dari oknum tentara diburu hingga misteri tato
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
Syamsuri berangkat ke Baturaja.
Ayah Prada DP mendapatkan telepon, anaknya menghilang dari pendidikan.
"Sekitar berapa hari yang lalu dapat info dari Baturaja, anak saya menghilang (Disersi), lalu saya berangkat ke sana," jelas Syamsuri ayah Prada DP, sabtu (11/5/2019) malam.
Ia juga menjelaskan selama tiga hari tiga malam, memasuki hutan untuk mencari anaknya.
"Mulai berangkat kesano malam puaso pertama (6 Mei), tiga hari tiga malam aku ikut nyari, keluar masuk hutan, tapi idak ditemukan," tegasnya.
Hingga akhirnya, ia memutuskan kembali ke Palembang.
Baca: Permintaan Terakhir Vera Oktaria Membuat Prada DP Murka Berujung Membunuh dan Nyaris Hanguskan Jasad
7 Mei 2019
Vera Oktaria masih bekerja seperti biasanya di Indomaret Jl Sudirman Palembang.
Malam itu Vera tampak gelisah.
"Malam itu saya mendengar telepon korban berdering kurang lebih 10 kali, terdengar korban mengangkat telepon dan berkata 'tidak bisa, tidak bisa' namun masih saja terdengar bunyi handphone nya hingga dia pulang bekerja," ujar Dwi teman sekerja Vera Oktaria.
Belum diketahui pasti apakah orang yang menghubungi Vera itu adalah Prada DP.
Pukul 23.30 WIB, Vera Oktaria pamit pulang.
Sekitar satu jam kemudian, keluarga Vera Oktaria datang ke toko dan bertanya tentang keberadaan Vera yang belum juga pulang ke rumah.
8 Mei 2019
Seorang pria berinisial D check in kamar Penginapan Sahabat Mulya, Jalan PT Hindoli, Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Muba.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.