Pemilu 2019, Sandiaga Cium Politik Uang Sangat Tajam
Penangkapan politikus Golkar Bowo Sidik Pangarso menunjukkan Pemilu 2019 kental dengan aroma politik uang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam acara pemaparan kecurangan Pemilu yang digelar Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Calon wakil Presiden Sandiaga Uno menyinggung tertangkapnya politikus Golkar Bowo Sidik Pangarso oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) dalam kasus dugaan suap.
Menurutnya penangkapan tersebut menunjukkan bahwa Penyelenggaraan Pemilu 2019 kental dengan aroma politik uang.
Bagaimana tidak menurutnya, Bowo sidik yang merupakan politikus Golkar itu ditangkap, dengan barang bukti ratusan ribu amplop berisi uang yang akan digunakan untuk serangan fajar.
"Kita juga mencium politik uang yang sangat tajam. salah satu orang penting tim kampanye nasional pasangan calon 01 tertangkap oleh komisi pemberantasan korupsi, dengan barang bukti ratusan ribu amplop berisi uang. Diketahui amplop itu akan digunakan utk serangan fajar ," kata Sandiaga di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa, (13/5/2019),
Dalam persidangan menurut Sandiaga, terungkap bahwa penyiapan amplop tersebut melibatkan pejabat tinggi BUMN dan pejabat tinggi pemerintahan.
Baca: BPN Gelar Acara Ungkap Dugaan Kecurangan Pilpres, Sandi: Ada Aroma Politik Uang yang Sangat Tajam
"Ini adalah puncak gunung es politik uang yang kelak mencederai demokrasi kita. betul?," katanya dihadapan ratusan pendukungnya.
Sandiaga mengaku dalam kunjungannya ke daerah ia disuguhi banyak cerita betapa masifnya politik uang. Penyebaran politik uang tersebut mendapat pengawalan aparat keamanan dan pemerintahan.
Tidak hanya itu, ia juga mengaku mendapatkan banyak cerita bagaimana kepala desa diintevensi dan diancam untuk menggerakan masyarakat memilih calon tertentu.
"Ini telah menghancurkan sendi sendi demokrasi kita, rakyat sebagai pemilik kedaulatan dibuat terlena. Bukannya memilih sesuai hati nurani tetapi dipaksa atau setengah dipaksa memilih yang memberikan iming iming uang,"katanya.
Sandiaga mengatakan memang sulit untuk membuktikan adanya politik uang itu. Hanya saja ia meminta adanya kejujuran bahwa politik uang itu terjadi.
"Bukan hanya di satu tempat tetapi di banyak tempat,"pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.