Pengalaman Berantas Narkoba, Irjen Arman Depari Dinilai Cocok Pimpin Ditjen PAS
Arman Depari sosok yang pantas untuk memberantas peredaran narkotika yang hingga kini masih dikendalikan dari balik jeruji besi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari dinilai sosok yang cocok untuk menangkal peredaran narkotika di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Arman Depari sosok yang pantas untuk memberantas peredaran narkotika yang hingga kini masih dikendalikan dari balik jeruji besi.
Jenderal bintang dua ini dinilai layak untuk menduduki posisi Direktur Jenderal Pemasyarakatan (dirjen PAS) agar tak ada lagi narkotika masuk ke Indonesia.
Ketua Umum Garda Mencegah dan Mengobati (GMDM), Jefry Tambayong, menilai Arman bisa memberikan langkah nyata itu.
"Apalagi saat ini basic pak Arman yang menangani masalah narkoba, dirasa pantas menduduki posisi tersebut," ujar Jefry saat dikonfirmasi, Rabu (15/5/2019).
Dikatakan Jefry, langkah itu harus segera diambil karena selama ini 90 persen pengendalian narkoba ada didalam lapas.
Baca: Kepala BNN: 90 Persen Operator Narkotika Berasal dari Lapas
Meski sudah terbukti, namun belum ada tindakan nyata untuk segera memberangus napi yang menjadi pengendali itu.
"Ini yang harus segera di ubah untuk menghentikan pengiriman narkotika ke Indonesia," tutur Jefry.
Menurut Jefry, sosok Arman yang merupakan jenderal bintang dua polisi, dirasa bisa mengatasi masalah itu. Karena bukan hanya pengendali yang nantinya akan ditindak, oknum sipir yang juga ikut membantu bandar pastinya akan hilang.
"Karena yang saya lihat selama ini juga, pemberantasan narkotika masih setengah hati," tambah Jefry.
Menanggapi hal itu, Irjen Arman Depari menanggapi santai atas dorongan yang disampaikan publik. Menurutnya, saat ini ia masih fokus untuk memberantas narkotika di BNN.
"Namun kalau negara memanggil, saya siap untuk melanjutkan tugas memberantas narkoba dari dalam lapas," tutur Arman.
Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Heru Winarko, menyebut lapas masih dijadikan tempat yang bagi semua operator narkotika.
Pasalnya hingga detik ini, ia menilai mayoritas operator narkotika berasal dari jaringan lapas.
Selain itu, ia menyinggung lemahnya Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) dalam memberikan pengawasan di dalam lapas.