KEIN Imbau Pemerintah Segera Perbaiki Neraca Transaksi Berjalan
Peningkatan nilai tambah dari produk unggulan ekspor berbasis dalam negeri wajib dilakukan agar memperbaiki neraca perdagangan yang defisit
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) mengimbau pemerintah untuk segera memperbaiki neraca transaksi berjalan yang terus defisit
Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengatakan, melebarnya defisit neraca perdagangan yang tidak hanya diakibatkan oleh transaksi jasa, tetapi juga barang.
Hal ini akan memperberat neraca transaksi berjalan, yaitu indikator perdagangan internasional Indonesia yang lebih luas dari sekadar barang dan jasa.
"KEIN menilai peningkatan nilai tambah dari produk unggulan ekspor berbasis dalam negeri wajib dilakukan agar memperbaiki neraca perdagangan yang defisit," ujar Arif di Jakarta, Jumat (17/8/2019).
Menurutnya, tekanan terhadap transaksi berjalan akibat defisitnya neraca perdagangan, dalam jangka pendek akan berdampak serius terhadap nilai tukar rupiah, bahkan saat ini telah menunjukkan tren yang negatif.
Baca: Ekonomi Tertekan, Defisit Anggaran Melebar
Tercatat, secara keseluruhan neraca perdagangan Indonesia defisit 8,5 miliar dolar AS pada tahun 2018.
"Dalam jangka panjang, neraca perdagangan transaksi berjalan yang terus defisit akan menurunkan kemampuan negara dalam membayar kewajiban-kewajiban luar negeri, terutama yang berasal dari pendapatan ekspor," paparnya.
Selain itu, Arif juga menilai pemerintah meminta komoditas yang memiliki nilai tambah dengan bahan baku impor juga harus bisa diekspor. Sehingga, impor bahan baku harus berorientasi ekspor.
"Jika penguatan ekspor dapat dilakukan, maka permasalahan klasik defisit neraca transaksi berjalan dapat diselesaikan," ucap Arif.