Ketua DPR Sebut Generasi Muda Kunci Kekokohan Bangsa Indonesia
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan NKRI yang dikukuhkan para pendiri bangsa sudah bersifat final dan tidak boleh diganggu gugat.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang dikukuhkan para pendiri bangsa sudah bersifat final dan tidak boleh diganggu gugat.
Bamsoet, sapaan akrabnya menila adanya upaya-upaya dari berbagai pihak yang akhir-akhir ini ingin mengubah dasar dan bentuk negara harus senantiasa diwaspadai, khususnya bagi generasi muda bangsa.
"Survei IDN Research Institute bekerjasama dengan Alvara Research Center pada 2019 melaporkan bahwa 19,5 persen generasi milenial dengan rentang usia 20-35 tahun menilai Indonesia lebih ideal menjadi negara khilafah. Sedangkan 81,5 persen mendukung NKRI. Survei tersebut sudah menjadi early warning bagi segenap elemen bangsa, khususnya organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang berlandaskan Pancasila," ujar Bamsoet saat menerima Pengurus Pusat Gerakan Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (GM FKPPI), di ruang kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Selasa, (28/5/2019).
Baca: Daftar 10 Ujaran Kebencian 22 Mei Berujung Penangkapan Polisi, Mulai Polisi Asing Sampai Soal Habib
Turut hadir antara lain Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Mukhamad Misbakhun, Ketua Umum GM FKPPI Sandi Mandela beserta kepengurusannya yang baru dilantik 16 Mei 2019 di Jakarta, Sekretaris Jenderal Keluarga Besar FKPPI Anna R Legawati dan Ketua OKK FKPPI M Salahudin.
Sebagai Kepala Badan Bela Negara FKPPI, Bamsoet mendorong GM FKPPI aktif turun ke generasi milenial untuk mensosialisasikan masalah kebangsaan.
Sehingga generasi milenial yang saat ini jumlahnya mencapai 62 juta jiwa bisa memahami sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca: DPP Serikat Pekerja PT PLN (Persero) Minta Suruh Pegawai PLN Tenang dan Fokus Kerja
Khususnya, tentang bagaimana para pendahulu tanpa memandang suku, agama, ras, etnis, golongan maupun latar belakang, semua berjuang mengorbankan harta dan nyawa demi kemerdekaan Indonesia.
"Perbedaan merupakan denyut nadi bangsa Indonesia. Jangan sampai rahmat dan karunia yang luar biasa dari Allah SWT ini tercemari akibat pikiran sempit dan radikal dari sebagian kelompok yang ingin memaksakan kehendaknya, sehingga menganggu kestabilan Indonesia. Kunci kekokohan bangsa Indonesia saat ini terletak di generasi mudanya," ucap Bamsoe.
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini menambahkan, semangat cinta dan bela negara di generasi milenial tidak boleh padam.
Baca: Bambang Widjojanto Diminta Stop Bikin Propaganda
Generasi milenial tidak boleh acuh terhadap kondisi kebangsaan, lupa sejarah perjuangan bangsa dan tidak peduli dengan keberagaman.
"19,5 persen milenial yang menilai Indonesia lebih baik menjadi negara khilafah, bisa jadi mereka belum paham betul tentang pentingnya keberagaman, persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI. Karenanya perlu diedukasi secara bijaksana. Tugas tersebut harus dijalankan oleh GM FKPPI bersama berbagai ormas lainnya yang peduli dengan masa depan Indonesia," kata Bamsoet.