Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Beberkan Peran Istri Seorang Purnawirawan Soal Rencana Pembunuhan 4 Pejabat Negara

Dedi Prasetyo membenarkan bahwa AF, tersangka dalam kasus rencana pembunuhan empat pejabat negara, merupakan istri seorang purnawirawan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Polisi Beberkan Peran Istri Seorang Purnawirawan Soal Rencana Pembunuhan 4 Pejabat Negara
Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo 

Fadli Zon pun mengusulkan agar nantinya Pansus tidak hanya mengusut dalang kericuhan 22 Mei tapi juga sekaligus mengusut meninggalnya para petugas KPPS yang meninggal saat Pemilihan Umum 2019.

"Saya kira saya termasuk yang mendukung kalau misalnya memang ada upaya dari rekan-rekan anggota DPR untuk membuat pansus tentang tragedi ini 21 sampai 22 ini sehingga semuanya bisa terbongkar diusut dengan termasuk siapa yang bertanggungjawab jatuhnya korban-korban sampai meninggal dan juga yang jatuh sakit sekaligus juga saya kira ini bisa jadi satu paket dengan pansus yang mengusut meninggalnya 700 orang KPPS. Karena ini masih satu rangkaian," jelasnya.

Baca: Fakta Lengkap Suami Bunuh Istri di Gresik, Cemburu Sang Istri Berakhir Dengan Bencana

Selain Pansus, Fadli juga setuju jika pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

Sebab hal itu bisa jadi bentuk komitmen pemerintah dalam menegakkan Hak Asasi Manusia (HAM).

"Saya kira TGPF juga bagus," kata Fadli Zon.

Dukung doa dan munajat

Wakil Ketua DPR Fadli Zon membenarkan adanya rencana menggelar munajat doa bersama untuk para korban meninggal kerusuhan 22 Mei 2019.

Berita Rekomendasi

Munajat tersebut akan diikuti sejumlah tokoh bangsa.

"Rencana dari beberapa tokoh mau mengajak doa bersama, salat gaib dan munajat," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (28/5/2019).

Menurut Fadli kegiatan tersebut harus didukung sebagai ucapan duka cita kepada para korban meninggal dunia.

Kericuhan peserta aksi unjuk rasa terus terjadi di Jalan KH Wahid Hasyim arah perempatan jalan Sabang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam. Hingga Kamis dini hari, sebagian peserta aksi sudah digiring aparat kemanan untuk membubarkan diri. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Kericuhan peserta aksi unjuk rasa terus terjadi di Jalan KH Wahid Hasyim arah perempatan jalan Sabang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) malam. Hingga Kamis dini hari, sebagian peserta aksi sudah digiring aparat kemanan untuk membubarkan diri. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTA KOTA/Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Untuk lokasinya, Fadli mengaku belum tahu. Hanya saja berdasarkan informasi yang ia terima, munajat akan digelar di Masjid.

Baca: Kapolri Ungkap 4 Tokoh Nasional Target Pembunuhan: Wiranto, Luhut, Budi Gunawan dan Gories Mere

"Ada yang bilang di masjid, saya kurang tahu. Saya kan bukan panitianya. Tapi diminta mendukung, ya saya kira kita mendukung. Apalagi ini dalam rangka munajat, ada 8 yang wafat. Ini kan anak-anak bangsa," katanya.

Sementara itu Fadli mengaku belum tahu apakah akan hadir dalam acara tersebut.

Yang pasti menurutnya bahwa kerusuhan 22 Mei harus diungkap.

Baca: Kominfo Tutup Akses 2184 Akun Medsos dan Website Penyebar Hoaks, Fitnah Dan Provokasi

Apalagi mereka yang meninggal usai masih remaja dan diduga bukan Perserta aksi.

"Bahkan ada yang menurut orang tua mereka, bukan peserta aksi. Jadi memang harus diusut," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas