Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ryamizard Ryacudu Yakin Senjata Milik Eks Danjen Kopassus Bukan untuk Membunuh

Ryamizard Ryacudu menyakini senjata api yang dimiliki mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko, tidak dipergunakan untuk membunuh.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Ryamizard Ryacudu Yakin Senjata Milik Eks Danjen Kopassus Bukan untuk Membunuh
Kemhan RI/Juli Syawaludin
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu melaksanakan Buka Puasa Bersama yang diadakan oleh Ikatan Alumni Universitas Sriwijaya (IKA UNSRI), di Gedung Griya Agung, Palembang, Jum?at (17/5). Acara Tersebut bertemakan Memperkokoh Persatuan Dalam Keberagaman Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Madani Yang Diridhoi Allah SWT, dan dikesempatan itu pula Menhan memberikan Tausiyah Bela Negara. (Kemhan RI/Juli Syawaludin) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyakini senjata api yang dimiliki mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko, tidak dipergunakan untuk membunuh.

Ia pun memperkirakan senjata api milik Soenarko bukan berasal dari hasil penyelundupan dari luar negeri, tetapi hasil rampasan perang yang dulunya pernah dijalaninya.

"Soenarko itu dibawah saya dua, tiga tahun. Berati lama dia sudah pengalaman di Papua, tim-tim Aceh segala macam. dia punya senjata merampas ya senjatanya rampasan," ucap Ryamizard di Jakarta, Kamis (30/5/2019).

"Jadi kalau katanya mau membunuh pejabat saya rasa jauhlah," sambung mantan KSAD itu.

Ia meminta kepada semua pihak agar tidak khwatir dan ancaman tersebut hanya sebatas gertakan sesaat.

Baca: Pengacara: Kivlan Zen Resmi Ditahan 20 Hari Kedepan di POM Guntur

"Kalau dongkol saya begini, entar saya gampar lu sampai berapa puluh tahun nggak saya gampar kok. Saya tembak kepala dia, udah berapa puluh tahun nggak ada saya tembak. Jangan terlalu khawatir," ucapnya.

BERITA TERKAIT

Ia berharap sesama anak bangsa tidak ada lagi keributan dalam menjalani pesta demokrasi ini.

"Kalau kita ribut ada yang ikut dompleng, siapa lagi, ya yang radikal-radikal itu, yang merasa anti-Pancasila pasti di sana. Ini yang perlu kita waspadai dan bangkit," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas