Teror di Pospam Kartasura : Terduga Masuk Kategori Lone Wolf Hingga Pernah Diingatkan Orangtua
Sejumlah keterangan polisi terkait terduga bom bunuh diri di Pospam Kartasura, komunikasi antarsesama lonewolf hingga pernah diingatkan orangtua
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Idul Fitri 1440 Hijriah, terjadi aksi teror ledakan bom di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Senin (3/6/2019).
Ledakan tersebut tidak mengakibatkan adanya korban jiwa.
Terduga pelaku peledakan bom bunuh diri pun sempat dirawat di rumah sakit meski mengalami luka serius.
Aparat kepolisian pun terus mendalami motif terduga pelaku bom bunuh diri.
Berikut sejumlah bukti yang ditemukan oleh kepolisian terkait motif maupun keterlibatan terduga pelaku bom bunuh diri
Dibaiat Langsung Pimpinan ISIS
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko A Dahniel mengungkapkan ada jejak pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abubakar Al Baghdadi dalam aksi meledakkan bom di pospam Kartasura.
"Kita sudah membuka isi pesan media sosial (medsos) milik pelaku RA (Rofik Asharudin)," ungkapnya kepada TribunSolo.com.
Baca: Sekelompok Pemuda Bersenjata Tajam Sambangi Desa di Buton Kemudian Bakar 56 Rumah
Namun pria yang pernah di Kanit Banmin Subden Bantuan Densus 8 Antiteror itu memaparkan, pelaku RA (22) warga Kranggan Kulon RT 1 RW 2, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo pemain tunggal.
"Pelaku tunggal, tidak ada jaringan," paparnya.
Hanya saja lanjut Rycko, pada akhir 2018 telah dibaiat langsung oleh pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi via medsos yang selama ini digeluti.
"Di medsos dia menerima doktrin yang dianggap pencerahan, sehingga akhir 2018 dibaiat langsung Al Baghdadi," tuturnya.
"Diajarkan paham melakukan kekerasan atau radikalisme," aku dia menegaskan.
Bahkan menurut dia, via medsos itu RA diajarkan cara membuat petasan dan bom dalam skala kecil atau low eksplosive.