Teror di Pospam Kartasura : Terduga Masuk Kategori Lone Wolf Hingga Pernah Diingatkan Orangtua
Sejumlah keterangan polisi terkait terduga bom bunuh diri di Pospam Kartasura, komunikasi antarsesama lonewolf hingga pernah diingatkan orangtua
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Pertama, yang bersangkutan ketika diperiksa memberikan keterangan bahwa mempelajari terorisme dari internet atau sosial media.
Di kediaman orangtua tempat pelaku tinggal juga ditemukan sejumlah bahan pembuat bom yang dirakitnya dengan belajar melalui internet pula.
Bahan itu pun dibeli sendiri oleh yang bersangkutan.
Alasan ketiga dilihat dari amatirnya RA dan bom yang tidak meledak secara sempurna.
Tito mengatakan bila yang bersangkutan termasuk profesional tentu ledakan bom pasti besar dan tubuhnya akan hancur berkeping-keping.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga melihat bahwa RA tak memiliki jaringan yang signifikan dalam aksi terorisme.
Baca: Berada di dalam Mobil Selama 15 Jam, Bayi Ini Ditemukan Tewas
"Dilihat dari jaringannya, juga tidak ada jaringan yang signifikan. Meskipun dia pernah mengikuti satu pengajian yang dalam kelompok itu memang ada yang pernah terpapar jaringan terorisme, tapi sementara kami menyimpulkan bahwa serangan Ini adalah serangan lonewolf," kata dia.
"Serangan yang dilakukan sendiri, teradikalisasi sendiri, membuat bom sendiri, mengambil inisiatif sendiri, mensurvei sendiri. Itu pun kita lihat juga dari operasi yang relatif gagal karena yang kena dia sendiri," tukas Tito. (TribunSolo.com/Tribunnews.com/Vincentius Jyestha)