Ahli Hukum Tata Negara Prof Juanda, Refly Harun dan Mahfud MD Tanggapi Jalannya Sidang Perdana MK
Sidang perdana Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 telah berlangsung Jumat (15/6/2019).
Penulis: Daryono
2. Refly Harun
Ahli hukum Tata Negara, Refly Harun menganggap sidang MK ibarat pertandingan sepakbola.
Saat ini, tim 02 sedang mengejar defisit gol agar dapat menyamakan kedudukan atau bahkan unggul.
Karena itu, Refly menilai tak mengherankan jika permainan saat ini lebih dipegang oleh tim 02.
Sementara tim 01 lebih banyak bertahan.
Baca: Tim Hukum Jokowi-Maruf: BPN Jangan Bawa Perasaan Ke MK
Hal itu disampaikan Refly di akun twitternya, Sabtu (15/6/2019).
"Ibarat pertandingan sepakbola, 02 sedang mengejar defisit gol agar dpt menyamakan kedudukan dan bahkan berusaha unggul. Tidak heran bila permainan lebih banyak dikendalikan 02 dan 01 lebih banyak bertahan untuk mempertahankan keunggulan. Begitulah metafora sidang di MK," cuitnya.
3. Mahfud MD
Mantan Ketua MK, Mahfud MD tak banyak memberikan komentar tentang jalannya sidang MK.
Mahfud hanya menyinggung perbedaan istilah antara diterima dan dikabulkan.
Mahfud meminta media massa bisa membedakan dua istilah itu dan tak mencampuradukkanya.
Baca: Akan Hadirkan Saksi dan Ahli di MK, Kuasa Hukum Prabowo-Sandi Konsultasi Dengan LPSK
Hal itu disampaikan Mahfud MD di akun twitternya, Sabtu (15/6/2019).
"Dlm perkara Pilpres 2019, pers hrs membedakan istilah diterima dan dikabulkan oleh Pengadilan. Jelasnya, permohonan (gugatan) Paslon 02 di MK nanti dpt diterima tetapi belum tentu dikabulkan. Permohonan dpt sj diterima tapi substansinya bs ditolak, tergantung pembuktian di sidang
Dpt diterima artinya memenuhi syarat utk diperiksa krn memang menjadi wewenang MK, dll; sedangkan jika dikabulkan atau ditolak sdh menyangkut pokok atau substansi perkaranya. Jadi meski dpt diterima perkaranya tetapi bisa sj ditolak isi permohonannya. Jd jgn dikacaukan." cuitnya.
(Tribunnews.com/Daryono)