Periksa Kivlan Zen, Polisi Telisik Aliran Dana 15 Ribu Dolar Singapura dari Habil Marati
Dalam pemeriksaan semalam, penyidik menanyakan Kivlan berkaitan dengan aliran dana dari Habil untuk membunuh empat tokoh nasional tersebut.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengungkapkan alasan pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap tersangka kasus dugaan makar, Kivlan Zen pada Jumat (14/6/2019) kemarin.
Argo mengatakan Kivlan sebagai saksi untuk politikus PPP Habil Marati yang diduga berperan sebagai donatur dalam kasus rencana pembunuhan empat tokoh nasional.
Penyidik ingin menelusuri aliran dana dari Habil Marati sebesar 15 ribu Dollar Singapura.
"Tadi malam itu pak Kivlan dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan itu sebagai saksi terhadap tersangka HM. Ya tentunya kan kita mengadakan pada dasarnya berkaitan dengan kepemilikan uang 15 ribu Dollar Singapura itu," ujar Argo di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (15/6/2019).
Meski demikian, status Kivlan masih sebagai saksi dalam kasus tersebut.
Dalam pemeriksaan semalam, penyidik menanyakan Kivlan berkaitan dengan aliran dana dari Habil untuk membunuh empat tokoh nasional tersebut.
"Tadi berkaitan dengan uang pemberian dari tersangka HM," sambungnya.
Seperti diketahui, polisi telah menangkap dan menetapkan Habil Marati sebagai tersangka terkait kasus dugaan ancaman pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan satu bos lembaga survei.
Wadir Krimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ade Ary menyebut, Habil berperan sebagai pemberi dana sebesar Rp 150 juta kepada Kivlan Zen untuk keperluan pembelian senjata api.
"Tersangka HM ini berperan memberikan uang. Jadi uang yang diterima tersangka KZ (Kivlan Zen) berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api. Juga memberikan uang Rp 60 juta rupiah langsung kepada tersangka berinisial HK, untuk biaya operasional dan juga pembelian senjata api," kata Ade Ary di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
Sejak kasus ini terungkap, nama Kilvan juga disebut-sebut memberikan perintah langsung para tersangka kasus penyeludupan senjata untuk membunuh empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei.
Enam tersangka yang telah ditahan juga sudah memberikan testimoni terkait dugaan adanya keterlibatan Kivlan Zen merancang pembunuhan terhadap empat tokoh nasional yang di antaranya Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menkopolhukam Wiranto, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.