Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi Tiga DPR Minta Menkumham Evaluasi Sukamiskin Sebagai Lapas Koruptor

Menurut Arsul, menempatkan koruptor dalam satu lapas tujuannya untuk mempermudah kontrol.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Komisi Tiga DPR Minta Menkumham Evaluasi Sukamiskin Sebagai Lapas Koruptor
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Setya Novanto diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap terkait kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1 dengan tersangka Sofyan Basir. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arsul Sani meminta Kementerian Hukum dan HAM mengkaji status Lapas Sukamiskin sebagai Lapas untuk terpidana kasus korupsi.

Pernyataan Arsul tersebut terkait dengan kaburnya Setya Novanto dengan menyalahgunakan izin keluar Lapas beberapa waktu lalu.

"Jadi kita berharap Kemenkumham, dalam hal ini Dirjen Pas mulai berani mengkaji. Apa yang harus dikaji? Kebijakan dasar, tapi ini kan bukan dimulai dari zamannya Yasonna (Menkumham), tapi zaman menkumham sebelumnya yang menjadikan Lapas Sukamiskin itu jadi lapas utama dari terpidana kasua korupsi, ini sudah 5 tahun lebih," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (17/6/2019).

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin sekaligus Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/1/2019)
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin sekaligus Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (24/1/2019) (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Menurut Arsul, menempatkan koruptor dalam satu lapas tujuannya untuk mempermudah kontrol.

Baca: Setya Novanto Akan Mendapatkan Sanksi Karena Melarikan Diri

Namun, di satu sisi, berkumpulnya koruptor yang sebagian merupakan mantan pejabat tinggi lembaga negara memberikan tekanan pada petugas Lapas.

Baca: Dipindahkan ke Rutan Gunung Sindur, Ini Perlakuan yang Akan Diterima Novanto

"Lihat sisi lain bahwa berkumpulnya napi koruptor di situ, yang mantan tokoh, kemudian mantan pejabat tinggi secara sosial itu kan punya kemampuan untuk melakukan pressure juga kepada pengelola lapasnya," katanya.

Satu foto orang diduga Setya Novanto berkeliaran di Padalarang, Bandung Barat, padahal mantan Ketua DPR tersebut seharusnya berobat di rumah sakit Sentosa
Satu foto orang diduga Setya Novanto berkeliaran di Padalarang, Bandung Barat, padahal mantan Ketua DPR tersebut seharusnya berobat di rumah sakit Sentosa (Istimewa)

Menurut Arsul perlu dikaji untuk tidak menempatkan koruptor di satu Lapas saja, melainkan memecah atau menyebar para koruptor di sejumlah Lapas.

Berita Rekomendasi

"Jadi kemudian menurut saya perlu dipikirkan tak menjadikan hanya lapas Sukamiskin untuk napi korupsi, tapi untuk beberapa lapas lain agar bisa dipecah," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas