Ditanya Kapan Jokowi Bertemu Prabowo, Luhut: Tanya Aja Si Dahnil Dia Lebih Tahu
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan rencana tersebut masih baik-baik saja.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Prabowo Subianto dengan calon presiden terpilih Jokowi hingga kini masih dalam rencana dan belum diketahui kapan bakal terjadi.
Juru Bicara Badan Pemenang Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan rencana pertemuan Prabowo dengan Jokowi bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Ini disampaikan Dahnil Anzar saat ditemui wartawan di Kampus Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta), Kota Serang, Senin (1/7/2019) sore.
Menyikapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan rencana tersebut masih baik-baik saja.
"Baik-baik aja kok semua. Pak Prabowo juga baik-baik, presiden juga baik. Tidak usah diribut-ributin lagi lah itu. Kalau nanti bapak-bapak berdua itu mau ketemu pasti bagus," ucap Luhut saat ditemui di kantor Kemenko Maritim, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat siang tadi.
"Kalau presiden pasti mau (bertemu) Pak Prabowo saya kira juga hanya soal waktu. Semua ada waktunya, biarkan berjalan sesuai irama," tambah Luhut lagi.
Baca: Respon Istana Terkait Beredarnya Susunan Kabinet Jokowi-Maruf
Kembali dikonfirmasi kapan waktu pasti pertemuan antara Jokowi dan Prabowo, Luhut malah meminta awak media menanyakan ke masing-masing, baik Jokowi maupun Prabowo.
Luhut menambahkan hingga kini upaya rekonsiliasi dan pertemuan masih terus dilakukan serta tidak perlu diheboh-hebohkan.
"Tanya aja mereka kapan ketemu. Tanya aja itu si Dahnil dia lebih tahu," ujar Luhut.
Pernyataan Dahnil
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak berbicara rencana pertemuan antara Prabowo Subianto dan Capres terpilih Joko Widodo ( Jokowi).
Kata Dahnil Anzar, pertemuan Jokowi-Prabowo bisa saja dilakukan dalam waktu dekat.
Hal itu diungkapkannya kepada wartawan di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Kota Serang, Senin (1/7/2019) sore.
"Segera (bertemu). Saya pikir, Pak Prabowo kan sejak awal terbuka untuk komunikasi dengan siapapun.
Termasuk Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf. Pak Prabowo anytime (bertemu). Saya pikir, beliau bersedia atau mau bertemu enggak ada masalah, " kata Dahnil.
Namun pertemuan yang dilakukan antara Prabowo dan Jokowi bukan dalam rekonsiliasi.
Istilah rekonsiliasi tidak tepat digunakan lantaran antara keduanya tidak ada konflik.
"Kompetisi politik itu bukan konflik. Jadi menurut saya kata rekonsiliasi tidak tepat digunakan. Kalau silaturahmi bisa, tidak ada masalah, silaturahmi saja," ujarnya.
Dahnil juga mengatakan hingga saat ini belum ada keputusan ke jalur mana Prabowo akan berpihak.
Menurut dia, saat ini ada dua keinginan berbeda di internal koalisi antara menjadi oposisi atau gabung dengan pemerintah.
Soal keputusan tersebut, kata Dahnil, nantinya akan ditentukan sendiri oleh Prabowo.
"Saya pikir masih sangat dinamis tentu secara politik, kita butuh sharing ide, sharing gagasan, sharing power, tapi sisi lain kita butuh sekali oposisi yang kuat," ujar dia.
Membentuk koalisi baru
Menurut Dahnil saat ini koalisi tengah menyiapkan langkah-langkah politik selanjutnya selanjutnya setelah adanya keputusan dari Mahkamah Konstitusi (MK).
Di antaranya membentuk koalisi baru dengan nama Kaukus Partai Politik. Koalisi tersebut berisi partai-partai yang sebelumnya mendukung Prabowo-Sandi.
Tujuannya untuk mewadahi silaturahmi antara Prabowo dan bekas partai pengusung.
"Banyak hal yang akan dibicarakan bersamaan. Nanti ada coffee morning istilahnya.
Nanti ada coffee morning di Hambalang bicara langkah-langkah politik," kata dia.