Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luhut Beri Penjelasan Terkait Bahasa Inggris Presiden Jokowi yang Disorot Sejumlah Pihak

Sepekan terakhir ini kehadiran Presiden Jokowi di KTT G20 Jepang menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Luhut Beri Penjelasan Terkait Bahasa Inggris Presiden Jokowi yang Disorot Sejumlah Pihak
Biro Pers Setpres RI
Presiden Joko Widodo sempat berbicang dengan Penasehat Gedung Putih Ivanka Trump disela-sela menghadiri KTT G20 hari kedua di Osaka Jepang, Sabtu (29/6/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepekan terakhir ini kehadiran Presiden Jokowi di KTT G20 Jepang menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia.

Apalagi dari rekaman video dan foto tampak Jokowi serius berbincang dengan sejumlah pimpinan negara dunia peserta KTT G20.

Bahasa Inggris Jokowi pun dipertanyakan oleh netizen di media sosial.

Namun hal itu dijawab langsung oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca: Saat Jokowi Berbincang Serius dengan Ivanka Trump

Luhut hadir langsung mendampingi Jokowi dalam acara yang sangat bergengsi itu.

Di Facebook-nya @luhutbinsar.pandjaitan, dia mengakui bahasa Inggris Jokowi medok (logat) Jawa tapi sangat lancar berbincang-bincang.

Berikut penuturan lengkap Luhut di Facebook-nya :

Berita Rekomendasi

Ada yang bilang bahasa Inggris Pak Jokowi medok Jawa. Memang betul. Saya juga medok, tapi medok Batak. Lantas apakah kita harus malu dengan lidah Indonesia kita?

Saya tidak setuju, karena saya bangga jadi orang Indonesia, dan saya bangga dengan logat Batak saya.

Masalah aksen ini saya perhatikan ketika mendampingi Pak Jokowi selama menghadiri KTT G20 di Jepang minggu lalu.

Saya mendengar Beliau selalu berbahasa Inggris dengan lancar dalam setiap komunikasinya dengan pimpinan negara lain.

Kalau bahasa Inggrisnya tidak baik, maka tidak mungkin seperti Ivanka Trump atau para pimpinan negara lain sampai ketawa-ketawa saat berbincang dengan Beliau.

Tidak hanya terhadap Pak Jokowi, saya juga memperhatikan aksen dari pemimpin negara lain seperti dari Jerman dan Prancis.

Mereka medok juga, tapi medok ala Jerman dan Prancis. Artinya setiap bangsa punya logat khasnya masing-masing. Jadi, tidak perlu kita menilai rendah seseorang hanya karena aksen bahasa Inggrisnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas