Baiq Nuril Kukuhkan Tekat Berangkat ke Jakarta untuk Ajukan Amnesti ke Pesiden Jokowi
mantan tenaga honorer di SMA Negeri 7 Mataram yang menjadi korban pelecehan seksual itu, berangkat menuju Jakarta untuk mengajukan amnesti
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Perjuangan Baiq Nuril untuk mencari keadilan berlanjut. Sesuai rencana, Senin (8/7/2019), mantan tenaga honorer di SMA Negeri 7 Mataram yang menjadi korban pelecehan seksual itu, berangkat menuju Jakarta untuk mengajukan amnesti kepada Presiden Joko Widodo.
Baiq Nuril tiba di Bandara Internasional Lombok, Praya, sekitar pukul 11.30 WITA. Selain bersama keluarga, ia juga didampingi kuasa hukum Joko Jumadi dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kota Mataram Nyanyu Ernawati.
Sebelum masuk ke area pelaporan, Nuril terlebih dahulu berpamitan kepada keluarga yang terdiri dari orang tua, suami, dan anak-anaknya.
Terlihat Nuril mencium tangan dan pipi Isnaini, suaminya, kemudian mencium anak-anaknya.
• FOTO: Suasana Penuh Haru saat Pemakaman Sutopo Purwo Nugroho di Boyolali
Siang itu, Nuril yang berangkat mengenakan hijab warna oranye, batik, dan celana hitam terlihat segar.
Dia didampingi kuasa hukumnya Joko Jumadi (paling kiri) dan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kota Mataram, Nyanyu Ernawati
“Hari ini, kami akan berangkat ke Jakarta sekitar pukul 12.50 WITA. Lalu jam 16.00 WIB akan bertemu dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly di kantor beliau,” kata Joko.
Joko menambahkan, dalam pertemuan dengan Yasonna, mereka akan membicarakan secara teknis seperti apa arahan pemerintah terkait komitmen yang sudah disampaikan Presiden Joko Widodo beberapa hari lalu di Manado, yakni terkait pengajuan amnesti.
• Jokowi Tegur Empat Menteri, Terkait Perizinan Investasi dan Impor Migas
Presiden saat itu mempersilakan Nuril mengajukan amnesti (peniadaan hukuman) kepadanya. “Nanti kalau masuk ke saya, jadi kewenangan saya,” kata Presiden, Jumat (5/7) lalu.
Joko berharap, dengan pengajuan amnesti, kasus yang menimpa Nuril akan menjadi kewenangan Presiden.
“Nanti Presiden yang mencarikan apa instrumen yang bisa dipakai. Tetapi dari kami sendiri selaku penasihat hukum, memiliki keyakinan bahwa yang paling pas adalah amnesti,” kata dia.
Menurut Joko, selain mereka bertiga, sudah ada anggota tim lain yang menunggu di Jakarta. Termasuk aktivis perempuan yang juga anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka.
Menurut Joko, mereka bersama Rieke akan bersama-sama menemui Yasonna di kantornya.
Harapan Bertemu Jokowi