Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Investigasi Kerusuhan 21-22 Mei, Polri : Penembak Diduga Gunakan Glock 42

"Info dari Krimum Polda Metro Jaya, hasil Laboratorium Forensik (Labfor) itu, senjatanya diduga sejenis Glock 42," ujarnya

Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Investigasi Kerusuhan 21-22 Mei, Polri : Penembak Diduga Gunakan Glock 42
Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo 

Cara pertama yang dilakukan penyidiknya adalah dengan menganalisis video rekaman kerusuhan.

Metode ini dilakukan untuk mengidentifikasi wajah si penembak misterius.

"Kami sedang menganalisis kembali menggunakan face recognition dari berbagai macam visual yang ada. Baik melalui video, CCTV, termasuk kita combine dengan keterangan saksi," tutur Dedi.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Sisriadi (kedua kiri) dan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol M Iqbal (kedua kanan) memberikan keterangan terkait perkembangan kerusuhan 21-22 Mei 2019 di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019). Menurut hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian, massa perusuh dalam kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 lalu di depan Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hingga merembet ke kawasan Tanah Abang dan Petamburan telah dimobilisasi dan diatur untuk menyerang petugas polisi. Tribunnews/Irwan Rismawan
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Sisriadi (kedua kiri) dan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol M Iqbal (kedua kanan) memberikan keterangan terkait perkembangan kerusuhan 21-22 Mei 2019 di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019). Menurut hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian, massa perusuh dalam kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 lalu di depan Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hingga merembet ke kawasan Tanah Abang dan Petamburan telah dimobilisasi dan diatur untuk menyerang petugas polisi. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Cara kedua, penyidik juga menggunakan teknologi analisis suara.

Cara ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis suara letusan pada saat kerusuhan.

"Dianalisis apakah benar suara senjata api. Karena setiap letusan itu punya kekhasan masing-masing. Atau letusan petasan. Ini semuanya akan dibedakan nanti," jelas Dedi.

Baca: Merasa Dipermainkan, Pengacara Kivlan Zen Bakal Laporkan Hakim ke KY

Hasil dari analisis keduanya akan dikombinasikan dengan hasil rekonstruksi terhadap korban meninggal dunia, termasuk keterangan saksi.

Berita Rekomendasi

Seperti diketahui, Polri memastikan bahwa empat dari sembilan korban saat kerusuhan di Jakarta pada 21-22 Mei 2019 tewas akibat peluru tajam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas