Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Video Pengakuan Sutopo Semasa Hidup soal Dugaan Penyebab Kanker Paru-paru yang Ia Derita

Sebuah video yang merekam pernyataan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho semasa hidup viral di media sosial Facebook.

Penulis: Daryono
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Viral Video Pengakuan Sutopo Semasa Hidup soal Dugaan Penyebab Kanker Paru-paru yang Ia Derita
tangkapan layar laman @suaratanparokok/Facebook
Video pernyataan Sutopo Purwo Nugroho semasa hidup tentang kanker paru-paru yang ia idap 

3. Kesaksian penggali kubur

Penggalian tanah di tempat pemakaman umum (TPU) Sasonolayu, Kabupaten Boyolali hanya membutuhkan waktu singkat.

Makam itu akan digunakan untuk tempat peristirahatan terakhir Sutopo.

Di balik penggalian tanah di TPU Sasonoloyo, Jalan Perintis Kemerdekaan itu, ada seorang sosok penting bernama, Suwarto (56).

Pak Warto sapaan akrabnya yang menjadi Ketua Tim Penggali Kubur di TPU Sasonolayu itu, mengaku hanya membutuhkan waktu singkat untuk menggali tanah selebar 1,5x2,5 meter dengan kedalaman 1,5 meter lebih.

"Biasanya 4 jam lebih, bahkan ada yang seharian," ungkapnya kepada TribunSolo.com.

"Makam Pak Sutopo mudah digali hanya 2 jam lebih," aku dia membeberkan.

Berita Rekomendasi

Pria yang sudah 15 tahun menjadi penggali kubur itu menerangkan, tanah di TPU Sasonolayu yang tidak jauh dari rumah duka di Jalan Jambu RT 7, RW 9, Kampung Surodadi, Kelurahan Siswodipuran, Kabupaten Boyolali, mempunyai tekstur tanah keras.

"Bentuknya padas, banyak batu besar saat menggali, tapi makam Pak Sutopo hanya kerikil kecil, Alhamdulillah cepat," terang dia.

Hal senada juga dijelaskan Suparno.

Pria 71 tahun yang ikut menggali tanah peristirahatan terakhir untuk Sutopo itu menuturkan, penggalian tanah sangat mudah.

"Ya mungkin karena kebaikan Pak Sutopo semasa hidup, bermanfaat untuk banyak orang di Indonesia," tuturnya.

"Tanahnya itu gembur (tidak keras), jadinya menggalinya mudah banget," papar dia menekankan.

4. Kesaksian pengangkat peti jenazah

Hari Minggu (7/7/2019) malam, Pukul 22.35 WIB, jenazah Sutopo Purwo Nugroho akhirnya tiba di kediamannya di Perumahan Raffles Hills Blok I6 No.15, Sukatani, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.

Setibanya di rumah duka, peti jenazah Sutopo pun langsung ditandu dari dalam ambulans oleh lebih dari delapan orang yang diantaranya adalah petugas BNPB.

Peti jenazah Sutopo, diletakkan di sebuah meja di depan kediamannya, untuk menjalani prosesi penyerahan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Kepala BNPB Doni Monardo.

Afresia Jembar Brata satu dari sejumlah orang yang mengangkat peti jenaza Sutopo, mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak merasakan berat ketika menggotongnya dari dalam ambulans.

"Sama sekali gak berat, enteng banget itu peti jenazahnya," ujar Afresia pada TribunJakarta.com di kediaman almarhum Sutopo, Minggu (7/7/2019).

Lanjut Afresia, dirinya yang juga merupakan petugas BNPB seperti merasakan kehilangan yang mendalam ketika mengangkat peti jenazah Sutopo.

"Kayak ada yang hilang pas ngangkatnya, beneran. Kayak gak nyangka peti jenazah yang saya angkat ini di dalamnya berisi pak Topo," ujar Afresia.

Terakhir, Afresia mengatakan sosok Sutopo baginya merupakan suri tauladan yang sangat baik semasa hidup hingga akhir hayatnya.

"Pastinya saya sendiri sangat merasa kehilangan, beliau merupakan suri tauladan yang sangat baik semasa hidup hingga akhir hayatnya," tandasnya.

(Tribunnews.com/Daryono) (TribunSolo.com/Asep Abdullah/Tribun Palu)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas