Yonif R 613 Temukan 131 Patok Perbatasan Indonesia Belum Pernah Dijamah Sejak 1997
Yonif Raider 613/Raja Alam bertugas di perbatasan RI-Malaysia selama sebelas bulan
Penulis: Gita Irawan
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana haru menyelimuti penyambutan kembalinya personel Yonif Raider 613/Alam yang telah melaksanakan tugas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia di Kalimantan Utara.
Danyonif 613/RA Letkol Inf Fardin Maulana mengatakan kedatangan Satgasnya disambut oleh Komandan Brigif 24/BC Kolonel Inf Willy Brodus Yos Rohadi beserta para keluarga prajurit yang sudah menanti merapatnya kapal yang mengangkut para personel Yonif 613/RA di Dermaga Pelabuhan Malundung, Tarakan.
Dalam sambutan dihadapan seluruh personel Satgas, Willy mengatakan, pelaksanaan tugas selama kurang lebih sebelas bulan dengan dinamika dan tantangan selalu dapat dilalui dengan baik oleh seluruh prajurit.
Willy mengatakan, tidak hanya masyarakat perbatasan yang merasa terbantu dengan keberadaan Satgas Pamtas tersebut melainkan juga segenap masyarakat Indonesia juga merasakan karena adanya batas negara yang aman.
Hal tersebut disampaikannya dalam rilis tertulisnya di Tarakan pada Senin (8/7/2019).
“Apa yang sudah kalian perbuat tidak akan sia-sia, keberadan kalian sebagai Satgas pengamanan perbatasan merupakan efek tangkal bagi pihak manapun yang ingin merongrong kedaulatan dan keutuhan NKRI," kata Fardin mengutip sambutan Willy.
Fardin mengatakan Yonif Raider 613/Raja Alam bertugas di perbatasan RI-Malaysia selama sebelas bulan.
Dalam penugasan tersebut melibatkan 450 prajurit yang dibagi dalam 25 pos di sepanjang wilayah perbatasan Kaltara dengan Malaysia.
Baca: Fahri Minta Meski Rekonsiliasi Harus Tetap ada Oposisi
Selama bertugas, Fardin merasa bangga ketika prajurit menemukan patok negara yang sudah sejak lama tidak dijangkau manusia.
Hal tersebut dikarenakan jauhnya jarak menuju patok serta sulitnya medan yang dilalui.
"Satgas kami yang bertugas di Kabupaten Nunukan, memetik sedikit kebanggaan karena kami berhasil menemukan patok batas di wilayah Kecamatan Krayan yang belum pernah diketahui lagi keberadaannya sejak patok tersebut didirikan pertama kali pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1997 sejumlah 131 patok,” kata Fardin.
Ia mengisahkan, timnya berjalan selama empat hari dari permukiman warga untuk menemukan patok pertama.
Tim tersebut menamai wilayah itu blank post area, karena area itu kosong dan tidak pernah terpatroli.
"Ini karena beratnya medan, dan cuaca yang sangat ekstrem dengan cuaca di malam hari minus 10 derajat celsius, kemudian sinar matahari yang tidak tembus ke bawah dan tidak ada jaringan satelit. Itu juga yang menjadi tantangan saat mencarinya,” kata Fardin.
Selama proses pencarian patok tersebut, Fardin mengisahkan, pihaknya sempat mengalami lost contact selama berhari-hari dari prajurit yang berpatroli sehingga hal tersebut menimbulkan kekhawatiran.
"Saya meyakini jika prajurit saya dapat bertahan hidup berbekal latihan dan pengalaman yang dimiliki. Kami bersykur beberapa pada akhirnya mereka bisa kembali dengan selamat," kata Fardin.
Dengan kondisi tersebut dirinya berharap, semoga hal tersebut dapat dijadikan pelajaran berharga agar nantinya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada prajurit yang bertugas selanjutnya.
Sekedar informasi, selama sebelas bulan menlaksanakan tugas sebagai Satgas Pamtas RI-Malaysia, Yonif 613/Raja Alam juga berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba seberat 6.330,73 gram, 2.248 botol miras serta mendapatkan satu pucuk senjata penabur dari warga beserta empat butir amunisinya, mendeportasi 2.410 orang, mengamankan 15 orang WNA Ilegal dan mengamankan 58,5 meter kubik kayu ilegal.