Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Asal-usul Seragam Khas Kopassus yang Melegenda, Sempat Dipakai Marinir AS Lho!

Awalnya, pasukan Komando menggunakan seragam loreng dengan corak khusus yang dikenal dengan sebutan seragam loreng ‘Macan Tutul.’

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cerita Asal-usul Seragam Khas Kopassus yang Melegenda, Sempat Dipakai Marinir AS Lho!
Tribun Jateng/Suharno
Prajurit Kopassus Grup II Kandang Menjangan menyanyikan yel-yel sebelum mengikuti upacara Hari Pahlawan, Senin (10/11/2014). 

Bersama salah satu partnernya di kepolisian Shanghai yang bernama Eric Anthny Sykes, William Ewart Fairbairn membuat sebuah pisau berbilah dua dengan penampang yang tidak terlalu lebar, namun panjang.

Panjang pegangannya mencapai 10 cm, sedangkan panjang bilah pisaunya mencapai 18 cm.

Tidak seperti pisau pada umumnya, pisau komando buatan Fairbairn & Sykes didesain bukan untuk mengiris, melainkan menusuk.

Baca: Kasus Ikan Asin, Hotman Paris Nyindir, Halo Pengacara Muda: Lihat Caraku Nanganin Kasus

Bilah pisau komando didesain agar bisa menembus sela-sela tulang iga manusia, sehingga bisa langsung menusuk jantung musuh.

Tidak cuma menciptakan pisau, Fairbairn dan Sykes kemudian juga menciptakan sebuah teknik beladiri dengan pisau buatannya yang mereka beri nama “Defendu System”.

Baca: Pasrah Hadapi Diabetes dan Batu Ginjal, Dorce Gamalama Siapkan Kain Kafan hingga Surat Wasiat

Saat Fairbairn ditarik pulang ke Inggris, ia mendapat perintah untuk memberikan pelatihan Defendu System kepada anggota pasukan khusus Inggris. 

Penerjun payung Wanita Indonesia, Naila Novaranti yang juga pelatih terjun payung Kopassus, dalam memperingati Hari Ulang tahunya, pada 16 November 2018 kemarin melakukan terjun payung di atas Mount Everest di Nepal yang menjulang hingga ketinggian 8.848 meter. TRIBUNNEWS.COM/IST
Penerjun payung Wanita Indonesia, Naila Novaranti yang juga pelatih terjun payung Kopassus, dalam memperingati Hari Ulang tahunya, pada 16 November 2018 kemarin melakukan terjun payung di atas Mount Everest di Nepal yang menjulang hingga ketinggian 8.848 meter. TRIBUNNEWS.COM/IST (TRIBUNNEWS.COM/IST/HO)

Namun, mengapa pisau komando Fairbairn & Sykes malah terkenal di AS?

Berita Rekomendasi

Saat Perang Dunia II meletus dan AS mulai mempersiapkan militernya ke medan perang, Fairbairn ditugasi ke AS untuk memperkenalkan pisau ini kepada Office of Strategic Services (OSS).

OSS adalah agen intelijen AS di masa Perang Dunia II. 

Baca: Kasus Ikan Asin, Hotman Paris Nyindir, Halo Pengacara Muda: Lihat Caraku Nanganin Kasus

AS menilai pisau komando buatan Fairbairn ini sangat efektif untuk digunakan oleh agen intelijen mereka.

Pisau Fairbairn & Skyes kemudian menjadi idola di kalangan pasukan khusus dunia.

Baca: Dahnil Anzar: Prabowo Paham Kekecewaan Para Pendukung karena Keputusannya Temui Jokowi

Royal Marines, 1st Independent Parachute Brigade Plandia, ParaCommando Brigade Belgia, Grup Gerak Khas Malaysia, dan pasukan Komando Singapura adalah beberapa pengguna setia pisau komando ini.

Kehadirannya di Indonesia sendiri tidak terlalu jelas.

Beberapa literatur menyebut bahwa pisau komando ini diperkenalkan di masa-masa awal Kopassus saat masih menyandang nama Kopassandha.

Yang jelas, pisau komando ini telah menjadi simbol tangguhnya pasukan baret merah di dalam perjalanan bangsa ini.

Artikel ini tayang di Surya.co.id dengan judul Awal Mula Loreng 'Darah Mengalir' Jadi Seragam Khas Kopassus, Sempat Pakai Seragam untuk Marinir AS

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas