Gibran dan Kaesang Masuk Bursa Pilwalkot Solo, Akbar Tandjung: Tidak ada yang Salah
Menurut Akbar, sah-sah saja anak presiden masuk dalam bursa Pilwakot Solo, termasuk apabila kemudian nanti mencalonkan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Senior Golkar Akbar Tandjung angkat bicara terkait masuknya nama anak Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep dalam bursa Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Solo.
Menurut Akbar, sah-sah saja anak presiden masuk dalam bursa Pilwakot Solo, termasuk apabila kemudian nanti mencalonkan.
"Bisa saja kenapa tidak. Asalkan sejauh pemilihannya dilakukan sesuai mekanisme yang diatur oleh uu ya kenapa tidak? bisa saja," ujar Akbar di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Minggu, (28/7/2019).
Menurut Akbar, popularitas bukan lah menjadi masalah. Jokowi saat maju dalam Pemlihan Wali Kota Solo juga belum terlalu dikenal.
"Pada akhirnya (Jokowi) bisa (Gubernur) Jakarta karena mekanisme rekrutmen terbuka akhirnya beliau ikut menjadi Cawalkot melalui PDIP, katanya.
Menurut Akbar tidak masalah anak presiden maju sebagai calon wali kota Solo, apalagi kemudian bila ada partai yang mau mengusungnya.
"Sekarang kalau misalnya ada partai yang memberikan dukungan untuk mencalonkan putra pak Jokowi kenapa tidak," pungkasnya.
Gibran dan Kaesang Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo? Ini 5 Faktanya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi santai perihal nama kedua anaknya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, ke dalam bursa calon Wali Kota Solo.
Presiden Jokowi justru mengembalikan keputusan untuk maju atau tidak kepada kedua anak laki-lakinya tersebut.
Sementara itu, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran, berterima kasih atas sejumlah warga yang menilai dirinya cocok menjadi Wali Kota Solo.
Gibran menganggap, prinsip yang ditekankan dalam keluarganya adalah kemandirian dan demokratis.
Seperti diketahui, nama Gibran dan Kaesang muncul dalam survei yang dilakukan Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Presiden Jokowi: Sebagai orang tua itu hanya bisa mendukung
Presiden Jokowi mengaku sudah mendengar nama kedua anaknya masuk dalam survei calon Wali Kota Solo.
Menurutnya, Gibran dan Kaesang sudah menjadi anak mandiri dan memiliki pertimbangan mereka sendiri-sendiri terkait kehidupannya.
"Ya tadi malam saya baca, surveinya saya baca. Ya saya senang saja. Mereka ini anak-anak mandiri. Mau bisnis ya silakan, mau jualan pisang silakan, jualan martabak silakan," kata Jokowi.
Dirinya, lanjut Jokowi, hanya bisa mendukung semua keputusan anaknya, entah itu ke dunia politik atau bisnis.
2. Komentar Gibran terkait hasil survei
Gibran berterima kasih kepada masyarakat yang menilai dirinya pantas untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo periode 2020-2025.
Dari survei Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi di kategori popularitas dengan angka meyakinknan 90 persen.
"Kemarin saya baca surveinya. Saya sangat mengapresiasi, terima kasih sekali untuk warga Solo ya yang sudah memberi penilaian yang positif untuk saya. Terima kasih sekali," ungkap Gibran saat berakhir pekan bersama keluarga di Mall Paragon, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/7/2019) malam.
3. Komentar Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo alias Rudy menanggapi santai terkait nama kedua putra Presiden Jokowi masuk bursa calon wali kota di Pilwakot Surakarta 2020-2025.
"Nggak apa-apa masyarakat di Solo disurvei boleh-boleh saja," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Jumat (26/7/2019).
Rudy tidak mempersoalkan kedua putra dari mantan duetnya saat bersama-sama memimpin Kota Solo ikut meramaikan bursa Pilwakot Surakarta.
"Kalau ada minat dan diyakini bisa memimpin masyarakat Solo, ya sah-sah saja," ungkap Rudy.
4. Sikap PDIP terkait nama kedua putra Jokowi
Menurut Rudy, partainya (PDI-P) terbuka lebar jika kemungkinan nanti Gibran dan Kaesang ingin mencalonkan diri dalam Pilwakot Surakarta melalui PDI-P.
Meski demikian, pihaknya masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak juknis) dari DPP PDI-P.
"Kalau mekanisme partai itu sudah jelas, kita menunggu juklak juknis dari DPP partai. Tentunya kita mulai proses sesuai dengan mekanisme partai," terangnya.
5. Hasil survei Unisri
Survei Unisri dilakukan di 96 titik lokasi dengan delapan responden di masing-masing titik. Survei tersebut menguji tiga kategori, yaitu popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas.
Dari kategori popularitas, nama Gibran muncul dengan angka tertinggi, yakni 90 persen yang mengenal namanya. Disusul dengan Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo.
Sementara, nama Kaesang muncul di urutan ketiga dengan persentase popularitas 86 persen.
Meski menang dari sisi popularitas, Gibran dan Kaesang masih tertinggal dari sisi akseptabilitas dan elektabilitas.
Dari kategori akseptabilitas, Achmad Purnomo menempati peringkat tertinggi dengan persentase 83 persen, diikuti Gibran dengan persentase 61 persen, dan Teguh dengan 49 persen.
Dari segi elektabilitas, Achmad Purnomo juga masih menempati urutan pertama dengan angka 38 persen, diikuti Gibran dengan 13 persen, dan Teguh Prakosa dengan angka 11 persen.
Sumber: KOMPAS.com (Labib Zamani, Ihsanuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gibran dan Kaesang Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo? Ini 5 Faktanya"