Prabowo Subianto Bertemu Rachmawati, Mereka Singgung Jamuan Nasi Goreng Megawati Soekarnoputri
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Rachmawati mengaku membicarakan pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Rachmawati mengaku membicarakan pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri.
Demikian dikatakannya saat ditemui capres nomor urut 02 tersebut di kediamannya di Jalan Jati Padang, Pasar Minggu, Jaksel, Sabtu (27/7/2019) sore.
Rachmawati juga mengaku sudah diberitahu Prabowo sebelum menemui Megawati pada Rabu (24/7/2019) kemarin.
“Iya benar, beliau juga sudah sampaikan kepada saya sebelum pertemuan itu. Waktu ketemu Pak Jokowi juga begitu,” ujar Rachmawati usai pertemuan yang berlangsung kurang lebih 1,5 jam tersebut.
Baca: Setelah Megawati, Hari Ini Prabowo Temui Putri Bung Karno Lainnya
Baca: Punya 2 Anak dari Hubungan Cinta Terlarang, Si Kakak Tak Bisa Menahan Nafsu Saat bersama Adiknya
Baca: Pengamat: Pertemuan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati Lebih Rugikan Prabowo
Bahkan Rachmawati sempat menyinggung jamuan nasi goreng yang diberikan Megawati kepada Prabowo saat itu.
Seakan tak mau kalah, Rachmawati menyuguhi Prabowo dengan makanan khas Solo, Jawa Tengah, Nasi Liwet sebagai sajian makan malam untuk mantan Danjen Kopassus tersebut.
“Pertemuan tadi bukan nasi goreng ya, nasi liwet,” ungkap Rachmawati usai pertemuan.
“Saya habis makan tambah berat badan ini,” timpal Prabowo di sampingnya yang mengenakan pakaian safari coklat.
Prabowo pun hanya berkomentar singkat usai pertemuan tersebut.
“Beliau kan Dewan Pembina Partai Gerindra, ya kami bahas persoalan yang menarik akhir-akhir ini,” jelas Prabowo sebelum berpamitan.
Rachmawati mengaku memberi saran kepada Prabowo agar tetap di luar pemerintahan karena perbedaan visi dan misi.
“Kalau dilihat dari visi dan misi lebih baik di luar sistem sekarang, karena menurut saya pemerintahan Indonesia sekarang neoliberal dan liberal kapitalis, sedangkan Gerindra mempunyai misi membuat rakyat Indonesia adil dak makmur,” imbuhnya.
Menurutnya tetap harus ada yang berperan sebagai oposisi meskipun dia mengakui bahwa tak ada istilah oposisi sejak pemerintahan Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
“Jadi saya juga sebagai wakil ketua umum bidang ideologi membicarakan masalah meluruskan ideologi Partai Gerindra yang sesuai ajaran trisakti Bung Karno. Bukan soal jabatan atau kekuasaan tapi bagaimana arah menyelematkan bangsa,” pungkas Rachmawati.