Masa Tugas Satgas Tinombala Diperpanjang hingga Desember 2019
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan kini Ali Kalora Cs tengah berada di wilayah pegunungan karena semakin terdesak.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa tugas Satgas Tinombala kembali diperpanjang hingga Desember 2019.
Sehingga enam bulan ke depan menjadi masa tugas Satgas untuk mengejar kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
"Satgas Tinombala diperpanjang enam bulan dari Juli hingga Desember," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2019).
Diketahui, sebelumnya Polri telah memperpanjang masa kerja tim tersebut selama tiga bulan sejak Juli 2019.
Namun, dengan perpanjangan ini maka tim Satgas Tinombala akan bekerja hingga enam bulan ke depan sejak Juli, atau tepatnya Desember 2019.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu mengatakan kini Ali Kalora Cs tengah berada di wilayah pegunungan karena semakin terdesak.
"Mereka sudah berada di daerah pegunungan yang jauh dari pedesaan, jadi ada pergerakan sedikit langsung ketahuan," tandasnya.
Baca: Aksi Heroik Satgas Tinombala, Gunakan Helikopter Demi Selamatkan Ibu yang Hendak Melahirkan
Sebelumnya diberitakan, Mabes Polri terus menunjukkan itikadnya untuk memburu kelompok Ali Kalora dengan memperpanjang masa tugas Satgas Tinombala selama tiga bulan ke depan.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan satgas itu sendiri sudah habis masa tugasnya pada bulan Juli 2019, sehingga harus diperpanjang.
"Operasi Tinombala diperpanjang lagi masa tugasnya hingga tiga bulan ke depan sejak bulan ini," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2019).
Alasan lain perpanjangan masa tugas Satgas Tinombala tidak lain telah diketahuinya titik koordinat keberadaan Ali Kalora cs.
Meski begitu, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut medan yang terjal masih menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya.
Di sisi lain, terkait pembunuhan yang dilakukan kepada dua lelaki berstatus ayah-anak di Parigi Moutong, belum diketahui siapa pelaku sebenarnya.
Namun, jenderal bintang satu itu menilai kemungkinan besar pelaku pembunuhan dua lelaki itu dilakukan oleh kelompok Ali Kalora.
"Patut diduga memang kelompok mereka yang melakukan," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.