Guyonan Megawati Ajak Prabowo Bertempur Hingga Jokowi Hormati Bali dengan Pakaian Kebesaran ala Raja
Megawati melontarkan pidato dengan nada guyon, termasuk menantang Prabowo agar maju dan bertempur lagi pada pemilihan presiden pada 2024.
Editor: Dewi Agustina
Kehadiran Prabowo disambut meriah dan tepuk tangan para kader PDI Perjuangan.
Prabowo memasuki ruang kongres bersama sederet parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pendukung Jokowi-Ma'ruf antara lain Airlangga Hartanto, Surya Paloh, Oesman Sapta Odang dan lainnya.
Tampak juga menteri Kabinet Kerja, dan sejumlah tokoh nasional lainnya.
Kongres V PDIP dibuka pukul 13.00 Wita.
Agenda utama dari Kongres V adalah pemilihan ketua umum baru, perumusan struktur DPP PDIP, dan penentuan arah politik serta kebijakan partai.
Terkait ketua umum, diperkirakan akan mengukuhkan kembali Megawati sebagai pemimpin tertinggi partai.
Pada bagian lain Megawati menyinggung banyak pihak ingin diundang dalam kongres V di Denpasar.
Bahkan ada yang mempertanyakan kenapa dirinya tak diundang ke Megawati.
"Masih sampai terakhir pun minta. 'Kenapa saya tidak diundang? Kenapa saya tidak diundang?'" cerita Megawati.
Megawati pun berkelakar mengenai enaknya menjadi partai pemenang Pemilu.
"Terus saya bilang dengan Sekjen (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, red), enak loh. Gini loh To, kalau jadi pemenang terus loh, semua orang mau merapat," ucap Megawati disambut tepuk tangan para hadirin Kongres.
"Yang tidak kenal sama saya saja kalau ketemu, senyum manis, lalu salaman," ujar Mega presiden Ke-5 periode 23 Juli 2001 sampai 20 Oktober 2004.
Dia mengenang hal itu tidak dialaminya kala PDIP bukan partai pemenang pemilu.
"Kalau dulu mana mau Pak Jokowi. Saya sudah merasakan ditinggal orang," kata Megawati.
PKS Mendukung
Politikus PKS Nasir Djamil menilai kehadiran Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam kongres PDIP merupakan hal lumrah.
Apalagi menurutnya komunikasi antara Prabowo dengan Ketua Umum PDI Megawati Soekarnoputri dalam beberapa hari teakhir ini cukup baik.
"PKS menilai bahwa itu lumrah Prabowo sebagai Ketum Gerindra memenuhi undangan PDIP. Jadi tidak ada yang perlu dipertanyakan, dipersoalkan, dikhawatirkan kehadiran Pak Prabowo di kongres itu," kata Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
PKS menurut Nasir tidak khawatir apabila kemudian Gerindra merapat ke dalam koalisi pemerintah. Setiap partai memiliki kebijakannya masing-masing.
"Masing-masing Parpol punya kebijakannya sendiri, kecenderungannya sendiri, kesukaannya sendiri sehingga kita tidak bisa menolak atau mengekang partai yang dulu mendukung pak Prabowo kemudian bergabung ke pemerintahan, ya monggo saja silahkan saja, yang penting itu semua untuk kemaslahatan bangsa dan negara," katanya.
Menurut Nasir, PKS hanya berharap bahwa kongres PDIP dan kedatangan Prabowo ke kongres tersebut bertujuan untuk kebaikan bangsa dan rakyat Indonesia.
"Kita ucapkan selamat kongres untuk teman teman PDI Perjuangan ya, mudah mudahan hasil kongres itu menghasilkan rekomendasi yang memberikan keuntungan buat masyarakat Indonesia," ujar dia.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera pun memuji sikap Prabowo.
"Apresiasi pada Pak Prabowo yang selalu jaga silaturahim dengan banyak pihak," ujar Mardani, Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada pIlpres 2019.
Silaturahim biasa dilakukan Prabowo dengan semua tokoh bangsa dan partai politik.
"Sebagai Ketua Dewan Pembina Gerindra yang selalu menjaga hubungan denga banyak pihak," jelas Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.
Apakah ini menjadi sinyal kuat Gerindra akan bergabung ke koalisi pendukung Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-KH Maruf Amin?
Menurut Mardani, kehadiran Prabowo itu tidak bisa serta merta dimaknai sebagai bentuk masuknya Gerindra ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
Apalagi jika itu dikaitkan dengan agenda Pemilu 2024 yang menurut dia masih sangat jauh.
"Urusan koalisi dan oposisi semua masih dinamis. Tetap yakin Gerindra akan bersama PKS. Pemilu 2024 masih lama," kata Mardani Ali Sera. (Tribun Network/gil/yud/mal/fik)