PDIP Minta Jatah Menteri Paling Banyak, Politisi NasDem: Wajar Tapi Harus Proporsional
Irma Suryani Chaniago menilai wajar bila PDIP meminta jatah kursi menteri paling banyak untuk kabinet Jokowi-Ma'ruf nanti.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
Sebab, siapapun kader PDI Perjuangan harus siap ketika dipilih oleh Ketua Umum untuk bertugas di partai.
Baca: Jawab Pernyataan Megawati, Jokowi Janji Jatah Menteri untuk PDIP Terbanyak
"Itu tergantung ibu ketua umum. Nanti kalau Ibu ketua Umum melihat kalau ini selama periode ini dan penugasan. Kita ini kan petugas partai, di mana pun ditugaskan adalah hal yang biasa," ucap Andreas Hugo di lokasi Kongres V PDIP, di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).
'Makanya beda, kongres yang dilakukan PDI Perjuangan sejak ketika mulai tahun 1999, 2000 sampai sekarang," ucap Andreas.
Andreas membeberkan maksud jika kepengurusan termasuk jabatan Sekjen dipilih langsung oleh Ketua Umum.
Hal ini sebagai trandisi yang dilakukan partai sejak kepengurusan tahun 1999.
Baca: Spesialnya Prabowo di Kongres PDIP, Disambut Riuh, Kursi Spesial hingga Disapa Megawati di Panggung
Hal itu dilakukan untuk menghindari 'gesekan' antar kader dan tidak gegabah dalam menenentukan sosok untuk menjabat sebagai Sekjen PDIP.
"Kita tidak sibuk rebutan ketua umum, terus kemudian siapa posisi di mana. Karena yang memilih itu, memilih ketua umum, dan ketua umum yang memutuskan. Anda ada di mana? Selesai, tidak perlu ada kasak - kusuk," kata Andreas.
Ia pun tak mau menakar siapa sosok kuat yang bisa menggantikan posisi Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDIP.
Menurut Andreas, semua kader partai layak dipilih oleh Megawati sebagai orang nomor 2.
"Kalau layak. Siapa saja. Ini masalah siap atau tidak. Tinggal ibu perlu siapa ada di mana, siapa ada di mana," ungkap Andreas.
Meski demikian, Andreas menyebut, tak menutup kemungkinan jika Hasto Kristiyanto kembali menjadi orang kepercayaan Megawati."Bisa jadi," sebut Andreas.
Ia pun tak mau berspekulasi jika jabatan wakil sekretaris jenderal bisa beranjak sebagai sekretaris jenderal PDIP.
"Dulu sekjen Pak Sabam, abis itu Pak Alex litaay. Kemudian, Pak Pramomo, Pak Tjahjo. Ga ada tuh," tutup Andreas.
Hasto Siap