Kisah Inspiratif Anak Sopir Truk dari Mamasa Terpilih Jadi Paskibraka di Istana
Wisko Pralista, anak sopir truk ini lolos jadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Kepresidenan Jakarta
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Satu lagi kisah inspiratif tersiar dari pegunungan Mamasa, sulawesi Barat.
Wisko Pralista, anak sopir truk ini lolos jadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Kepresidenan Jakarta pada saat 17 Agustus 2019 mendatang.
Baca: Sanggra Belajar Tari Bali Demi Lolos Paskibraka
Baca: Banyak Tokoh Terkenal Dulunya Juga Paskibraka
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kisah Anak Sopir Truk Terpilih Jadi Paskibraka Nasional, Tangis Ibu hingga Putra Kebanggaan Daerah', remaja 15 tahun ini merupakan anak pertama dari pasangan Widyawati (34) dan Juniawan (38).
Dia mewakili Sulawesi Barat untuk menjadi anggota Paskibraka.
Ibunya sehari-harinya bekerja sebagai tenaga honorer di Dinas Sosial Pemkab Mamasa.
Sementara ayahnya, Juniawan, berprofesi sebagai sopir truk.
Sebelum diberangkatkan ke jakarta, Wisko dilepas secara simbolis oleh Pemkab Mamasa.
Pelepasan ditandai dengan pengalungan syal kain tenun Mamasa, sebagai tanda Wisko merupakan anak asal Mamasa yang mewakili Sulawesi Barat.
Sebelum dinyatkan lolos menjadi Paskibraka, Wisko Pralistra mengaku telah melalui sejumlah proses tahapan seleksi dan latihan.
Salah satunya seleksi di tingkat kabupaten dan tingkat provinsi, hingga dirinya diyatakan terpilih mewakili Sulbar ke Jakarta.
Wisko merasa bangga menjadi salah satu anak Mamasa yang lolos menjadi anggota Paskibraka nasional.
“Senang dan bangga. Setelah latihan keras selama lebih dari satu bulan, saya akhirnya terpilih mewakili Sulawesi Barat,” kata Wisko.
Kisah Wisko mengundang perhatian sejumlah kalangan.
Tak ada yang menyangka anak sopir truk ini terpilih di antara ratusan siswa lain di wilayah tempat tinggalnya.
Rasa haru dan bangga terpancar di raut wajah Widyawati.
Saat ditemui di kediamanya, Widyawati menyatakan tidak menyangka, anaknya mendapat kepercayaan dan tanggung jawab besar.
Widyawati mengatakan, anaknya tak cuma membawa nama keluarga, namun juga membawa nama daerahnya dengan menjadi salah satu pengibar bendera di Istana Negara.
Baca: FAKTA Menghilangnya Anggota Paskibraka 17 Agustus asal Bogor: Audri Viranti Islanda Pamit Belajar
Baca: Kisah Wisko Pralistra, Anak Sopir Truk yang Lolos Jadi Anggota Paskibraka di Istana Negara
“Saya tak pernah menyangka Wisko bisa terpilih mewakili Sulawesi Barat ke Jakarta.
Ini jelas kami bangga dan senang, karena dia mendapat kesempatan mengibarkan Sang Saka Merah Putih di istana,” kata Widyawati.
Hidup sangat sederhana
Wisko bersama Ibu dan keluarganya tinggal di rumah kayu berukuran 4x6 meter milik di Desa Osango, Mamasa.
Tak ada perabotan mewah. Hanya ada sejumlah peralatan dapur dan sepatu lusuh yang setiap hari digunakan Wsiko ke sekolah.
Baca: Gelar Gladi Kotor, Ini Daftar Nama Anggota Paskibraka Nasional 2019 dari 34 Provinsi, Siap Bertugas
Baca: Anggota Paskibraka di Bogor Hilang Sejak Akhir Juli, Terakhir Pamit Pergi untuk Belajar Kelompok
Sepatu itu juga yang digunakan Wisko untuk berlatih baris-berbaris, hingga dirinya diyatakan lolos seleksi Paskibraka.
Di dalam kamarnya pun tak ada barang mewah.
Hanya satu foto kecil milik Wisko dan sebuah alas tidur atau kasur usang yang masih dipakai.
Namun, keterbatasan orangtuanya tak mengurangi niat dan semngat Wisko menjadi siswa berprestasi.
Wisko dikenal sebagai anak yang rajin dan tekun berlatih.
Di mata kedua orangtua, Wisko dikenal sebagai pribadi sederhana dan sabar.
Meski tahu orangtuanya hidup terbatas, Wisko tak pernah patah semangat dalam belajar.
Juniawan, Ayah Wisko yang berprofesi sebagai sopir truk bangunan mengatakan, rasa lelah dan cepeknya bekerja tiba-tiba sirna setelah mendapat kabar anaknya bakal menjadi duta pengibaran Bendera Merah Putih di Istana.
Juniawan mengatakan, selama ini dirinya banting tulang bekerja, agar anakanya bisa sekolah dan mewujudkan cita-cita.
Namun, ia bangga memiliki anak seperti Wisko yang sederhana dan mau menerima apa adanya kondisi kedua orangtuanya.
Bupati Mamasa Ramlan Badawi mengatakan, selama Kabupaten Mamasa terbentuk, baru kali ini ada perwakilan dari Mamasa yang lolos ke Jakarta sebagai anggota Paskibraka.
Baca: Terpilih jadi Paskibraka Nasional, Tri Rela Sebulan Penuh Tanpa Gawai
Baca: Anggota Paskibraka Bogor Menghilang Dua Pekan, Ini Ciri Fisiknya dan Kontak yang Bisa Dihubungi
Pemerintah daerah berjanji akan memberikan beasiswa kepada Wisko, termasuk membiayai Wisko hingga ke perguruan tinggi.
“Kami terus terang bangga bahwa di Mamasa juga punya banyak talenta seperti Wisko,” kata Ramlan.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: Kisah Haru Perjuangan Anak Sopir Truk Jadi Anggota Paskibraka di Istana Negara, Hidupnya Sederhana