Tayangan Tentang Bajakah Viral dan Dianggap Picu Penjarahan Hutan, Ini Jawaban Aiman
Hutan Kalimantan habitat bajakah ini tumbuh ditakutkan akan dibabas habis seiring dengan semakin banyaknya pemburu obat kanker usai tayangan Aiman.
Penulis: Anita K Wardhani
Menurutnya, terkait anggapan bahwa dirinya dan KompasTV tempatnya bertugas disebut memicu pengambilan bajakah di hutan secara serampangan, Aiman menegaskan dia tak menyebut secara rinci dimana kayu bajakah bisa diperoleh.
"Di dalam tayangan, saya merahasiakan lokasi hutan," ujarnya.
Bahkan, ada pesan khusus di tayangannya agar tidak terjadi eksploitasi.
"Dan ada beberapa kali pesan khusus supaya sekolah berkoordinasi dengan pemerintah setempat, diantaranya agar tak terjadi eksploitasi alam dan cepat ditindaklanjuti untuk riset lanjutan," jelas Aiman.
Aiman pun mengatakan pihaknya juga tidak mentolerir jika ada perampasan hutan.
"Jika ada penebangan liar yang melanggar hukum, maka layak untuk fokus di penegakkan hukumnya," pungkasnya.
Aiman seperti penjelasannya pada Tribunnews.com, bahwa tayangannya KompasTV adalah hasil penelitian awal, yang layak ditindaklanjuti berupa penelitian lanjutan oleh negara.
"Lalu mengapa publikasi siswa yang memenangi juara dunia dari hasil penelitian ini yang dipermasalahkan," tanya Aiman.
Doa Aiman untuk Penyintas Kanker
Jikalau sekarang pun tayangannya menjadi referensi para penyintas kanker yang berharap banyak pada hasil karya ilmiah tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, Aiman mengatakan dirinya prihatin dan mendoakan pada penyintas kanker.
" Saya prihatin dan selalu mendoakan pada para penyintas dan #CancerSurvivor agar segera pulih dan diberikan ketabahan," tambahnya.
Aiman mengingatkan bahwa kesembuhan ada di tangan Tuhan. Karena itu, hendaklah tetap bijak menyikapi tayangannya.
"Perlu diingat kesembuhan dari Tuhan dengan perantara dokter dan paramedis lain, adalah sangat bijak menyikapi tayangan tentang bajakah," kata Aiman.
Ia menyarankan agar para penyintas kanker tetap memercayakan tindakan penyembuhan yang diupayakan dari tangan dokter dan perawat.
Dalam narasinya KompasTV menayangkan bagaimana keberhasilan siswa SMAN 2 Palangkaraya meraih prestasi dunia.
Berikut kutipan narasi tayangan Aiman di KompasTV yang mengupas bajakah
Kanker masih menjadi penyakit yang paling mematikan di Indonesia, bahkan dunia. Menurut data WHO, pada akhir 2018, jumlah penderita kanker terus meningkat, dengan angka kematian mencapai 10 juta jiwa di seluruh dunia.