Tayangan Tentang Bajakah Viral dan Dianggap Picu Penjarahan Hutan, Ini Jawaban Aiman
Hutan Kalimantan habitat bajakah ini tumbuh ditakutkan akan dibabas habis seiring dengan semakin banyaknya pemburu obat kanker usai tayangan Aiman.
Penulis: Anita K Wardhani
Seringnya, kanker tidak terdeteksi dan penderita tidak menyadari. Tiba-tiba, kanker sudah sangat parah atau mencapai stadium empat.
Sampai sekarang, belum ada obat yang mampu menyembuhkan kanker. Lazimnya, pengobatan kanker dilakukan dengan terapi radiasi atau terapi dengan zat kimia alias kemoterapi. Namun, itu hanya memperlambat penyebaran sel kanker.
Namun, baru-baru ini, dunia tersentak dengan penemuan siswa SMA asal Kalimantan. Mereka berhasil menemukan penyembuh kanker dari tumbuhan hutan, yang bernama akar “Bajakah”. Dalam pengujian laboratorium, sel kanker yang terdapat pada tikus putih mengecil, bahkan menghilang, setelah diminumkan akar “Bajakah”. Atas prestasinya, mereka pun digajar medali emas pada ajang WORLD INVENTION CREATIVITY OLYMPIC (WICO) di Seoul, Korea Selatan.
Diserbu Ribuan Pertanyaan
Aiman Witjaksono, jurnalis KompasTV kini diserbu ribuan pertanyaan seputar bajakah, tanaman asli Kalimantan Tengah
Medsosnya menurut Aiman tak pernah sepi dari pertanyaan seputar tanaman ini setelah tayangannya tentang akar bajakah tayang di program Aiman KompasTV awal pekan tadi.
Akar bajakah ini menjadi viral setelah keberhasilan siswa SMAN 2 Palangkaraya diabadikan di program Aiman Kompas TV, Siswa Juara Dunia Penyembuh Kanker - AIMAN.
Aiman dalam tayangannya menunjukkan bagaimana siswa di bumi Tambun Bungai Kalimantan Tengah bisa mendunia dengan karya ilmiahnya menemukan bahan alami untuk obat penyakit mematikan seperti kanker.
Karya ilmiah siswa SMAN 2 Palangkaraya ini semakin populer sejak dikenalkan ke dunia internasional hingga meraih emas pada Lomba Karya Ilmiah Internasional di Seoul, Korea Selatan, pada 25-27 Juli 2019 lalu.
"Medos saya ribuan pertanyaan, ini bajakah benar bisa jadi obat kanker? Dimana belinya? Pertanyaan seputar itu setiap detik saya terima setelah tayangan bajakah ini," jelas Aiman ketika berbincang dengan Tribunnews.com.
Apa respon sang jurnalis saat mendapatkan pertanyaan itu? Aiman mengatakan tayangannya ini adalah penelitian awal yang perlu ditindaklanjuti oleh negara.
"Seperti di tayangan Aiman, kami redaksi KompasTV menekankan jika ini harus ditindaklanjui oleh negara. Ini hanya penelitian awal berdasarkan laboratorium dan penemuan empirik," kata Aiman.
Penelitian ilmiah yang berawal dari pengalaman nenek salah satu siswa peneliti membuktikan jika akar bajakah bisa lenyapkan kanker stadium 4. Lalu kemudian dibuktikan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Jadi, menurut Aiman memang perlu ada penelitian lanjutan untuk membuktikan benar-benar jika memang bajakah ini bisa jadi obat kanker.
"Jangan lantas dari penelitian awal ini kemudian dijadikan referensi utama, sekali lagi ini perlu penelitian lanjutan pihak terkait," tandas Aiman.
Jadi Referensi Pedagang Online
Kini tayangan Aiman memang jadi referensi, bahkan dimanfaatkan oleh pedagang online untuk meyakinkan jika akar bajakah memang benar-benar berkhasiat.
Penelusuran Tribunnews.com, pedagang menyarakankan agar menonton video Aiman di KompasTV.
"Tonton video aiman kompas tv yang menerangkan jenis bajakah yang airnya juga bisa di minum." demikian ditulis seorang penjual akar bajakah di situs belanja online.