Menkeu Sri Mulyani Sarankan Pelaku Bisnis Start Up Baca Nota Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun meminta para pelaku bisnis rintisan atau yang biasa disebut startup untuk membaca nota keuangan.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap tahun pemerintah mengeluarkan dokumen nota keuangan yang dibacakan Presiden RI pada saat rapat Paripurna DPR/MPR pada tanggal 16 Agustus 2018 atau sehari menjelang peringatan HUT RI.
Dalam nota keuangan tersebut, pemerintah memaparkan rencana kerja ekonomi Indonesia dalam satu tahun mendatang termasuk mengungkapkan rencana belanja dan pendapatan negara disertai target pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan lainnya.
Baca: Unjuk Kemampuan Prajurit Lanal Sangatta di Pawai Kemerdekaan, Baku Tembak hingga Selamatkan Bupati
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun meminta para pelaku bisnis rintisan atau yang biasa disebut startup untuk membaca nota keuangan.
Membaca nota keuangan, katanya, bisa menjadi inspirasi untuk membuat aplikasi di bidang teknologi finansial.
"Saya ingin teman-teman baca sedikit nota keuangan, memang tidak kayak Twitter yang 140 karakter, harus lebih tekun. Tapi, ada begitu banyak yang bisa anda bayangkan. Anda bisa membuat aplikasi," ujar Sri Mulyani dalam acara Ignite The Nation di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/8/2019).
Dia mencontohkan, ada banyak ide yang bisa didapat dari dokumen Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020. Misalnya untuk anggaran pendidikan yang mencapai Rp 505,8 triliun.
"Menjalankan manajemen sekolah itu luar biasa penting, bisa jadi ide untuk Anda," katanya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Ignite The Nation yang merupakan bagian dari Gerakan National 1000 Startup Digital untuk mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan di Indonesia di Istora Senayan.
Ignite The Nation bertema 'Sumber Daya Digital Millenial Unggul, 1000 Inovasi Digital - Indonesia Maju' ini, merupakan program pembinaan berkelanjutan selama 6 bulan dari pemerintah untuk masyarakat umum dalam membangun startup digital.
Program ini diawali pada 18 Agustus 2019 di Jakarta dengan 8.000 peserta. Selanjutnya akan berlangsung di 9 kota lain di Indonesia pada Agustus dan September 2019.