Sejumlah LSM Minta Segala Bentuk Tindakan Represif Terhadap Warga Papua Dihentikan
Sejumlah LSM yang dimotori KontraS mendesak pemerintah dan seluruh elemen bangsa Indonesia menghentikan segala bentuk tindakan represif
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
Bahkan, sampah yang ditinggalkan massa dan juga puing-puing bangunan yang dirusak dan dibakar telah dibersihkan.
Meski demikian, masih banyak pertokoan yang memilih tutup.
Sekolah di Manokwari juga masih diliburkan.
Baca: Tokoh Papua Percaya Polri Bawa Kasus Persekusi dan Rasisme ke Meja Hijau
Baca: Bertemu Senior Menteri Singapura, Gubernur Sumsel Diundang Nonton F1 dan Ngobrol Soal Asap
Baca: Maskapai Virgin Australia Beri Penumpang Bayi Ekstra Bagasi 23 Kg
Hanya aktivitas perkantoran yang sudah mulai aktif.
Namun, di daerah ini sudah tidak ada lagi konsentrasi massa.
Sementara, di Kota Jayapura, aktivitas perkantoran dan perekonomian sudah berjalan normal.
Bahkan, jalan poros utama dari Bandara Sentani-Abepura-Kota Jayapura, yang kemarin tertutup oleh gerak jalan massa, kini sudah kembali normal.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat AKBP Mathias Krey mengatakan, untuk memperkuat pengamanan ada penambahan pasukan Brimob ke Kota Manokwari.
Baca: Dari Dulu Mobil Listrik Tesla sudah Bebas Pajak Barang Mewah
Baca: Presiden Minta Masyarakat Papua untuk Memaafkan, Gubernur Papua Sebut Jokowi Tidak Tegas
Baca: Polres Jombang Jamin Keamanan Mahasiswa Papua di Kota Santri, Sebut Tak Akan Ada Pengusiran
“Brimob berasal dari Polda Sulut, Maluku dan Sultra untuk memperkuat pengamanan di Manokwari. Kini mereka sudah tiba di Manokwari,” ujar Mathias.
Tak hanya di Manokwari, pasukan Brimob juga dikirim ke Kota Sorong.
Hingga Selasa siang, di Kota Sorong masih ada penumpukan massa.
Mereka juga berupaya melakukan tindakan anarkis.
Namun, hal itu masih bisa diantisipasi oleh aparat keamanan.
“Brimob yang dikirim ke Sorong berasal dari Polda Sulsel dan Bali. Di sana juga ada ratusan pasukan Brimob yang dikirim,” kata Mathias.
Mathias menjelaskan, personel Brimob itu nantinya akan ditempatkan di Polres dan berbagai titik yang dinilai rawan.
“Personel Brimob akan berkonsentrasi untuk mengamankan massa yang masih terihat di sejumlah titik,” kata dia.
Terkait adanya 258 napi Lapas Sorong Kota yang kabur setelah kantor Lapas dibakar, sebagian warga binaan sudah melapor kepada petugas Lapas.
Kepala Lapas Kelas II Sorong, Nunus Ananto mengatakan, sudah ada narapidana yang melakukan komunikasi dengan petugas Lapas.