Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rocky Gerung Jelaskan Bahaya 'Paru-paru Dunia' Jadi Lokasi Ibu Kota: Bahaya Bagi Kecerdasan Presiden

Pengamat Politik, Rocky Gerung mengatakan pemindahan ibu kota ke Kalimantan akan mengancam lingkungan dan juga kecerdasan presiden.

Editor: Ananda Putri Octaviani
zoom-in Rocky Gerung Jelaskan Bahaya 'Paru-paru Dunia' Jadi Lokasi Ibu Kota: Bahaya Bagi Kecerdasan Presiden
Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Rocky Gerung saat menghadiri sidang lanjutan kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jaksel, Selasa (23/4). Dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) edisi Selasa (20/8/2019), Rocky Gerung mengatakan pemindahan ibu kota ke Kalimantan akan mengancam lingkungan. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung mengatakan pemindahan ibu kota ke Kalimantan akan mengancam lingkungan.

Hal ini karena menurut Rocky Gerung, akan banyak pesawat yang mendarat di Kalimantan.

Dilansir TribunWow.com, hal ini diungkapkan Rocky Gerung saat menjadi narasumber dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk 'Perlukah Ibu Kota Dipindahkan?', yang diunggah saluran YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (20/8/2019).

"Sekarang saya bayangkan saja oke, setelah presiden meminta izin, proses politik, pindah ibu kota itu," ujar Rocky Gerung.

Baca: Di ILC, Fadli Zon Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Masih Wacana Mentah: Jokowi Masih Miskin Narasi

Rocky Gerung lantas mengatakan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan Kalimantan sebagai Green City.

"Oke, sekarang kita uji lagi itu, sekarang kalau pindah, asumsinya adalah jadi green city. Tapi dia lokasinya di tengah anak benua. Jadi you mesti pakai pesawat itu," paparnya.

"Artinya frekuensi pesawat untuk tiba di ibu kota, dari 100 kali sehari jadi 1.000 kali sehari, bayangkan berapa tahun ke depan itu," ungkap Rocky Gerung.

Ia pun menyoroti tentang environmental ethics atau prinsip moral lingkungan.

BERITA TERKAIT

"Jadi berapa banyak kebisingan yang dihasilkan, mengganggu burung-burung, ular, kecoak, cebong, kampret di anak benua itu. Saya bicara tentang Environmental Ethics itu," sebutnya.

"Berapa banyak private jet yang terpaksa mesti ke Kalimantan, karena mesti KKN, yes itu loghic dari kekuasaan. Kekuasaan akan menarik semua potensi."

>>> BACA SELENGKAPNYA

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas