Fraksi PPP DPR RI Heran Pansel Capim KPK Baru Dipermasalahkan Sekarang
Polemik tersebut muncul lantaran dari 20 nama capim KPK yang terakhir mengalami seleksi paling banyak berasal dari unsur Polri yakni empat orang.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani merasa heran tatkala latar belakang panitia seleksi calon pemimpin (Pansel Capim) KPK baru dipermasalahkan sekarang.
Polemik tersebut muncul lantaran dari 20 nama capim KPK yang terakhir mengalami seleksi paling banyak berasal dari unsur Polri yakni empat orang.
Sejumlah pihak menuding ada konflik kepentingan dalam pemilihan capim itu lantaran ada beberapa unsur Pansel Capim KPK yang memiliki kedekatan dengan Polri seperti Hendardi yang pernah menjadi penasehat Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Arsul menilai jika ada yang ingin mempermasalahkan hal tersebut seharusnya dilakukan sejak awal dan ketika Pansel Capim KPK belum bekerja.
Baca: Sayatan Benang Layangan di Leher Tewaskan Bocah Perempuan Berusia 4 Tahun
“Kalau sudah bekerja dan masuk tahap akhir lalu muncul isu ini kan lucu. Padahal sejak awal kita sudah tahu Pak Hendardi mantan penasehat Pak Tito, lalu Pak Indriyanto Seno Adji pernah mengajar di PTIK, kalau baru dimunculkan sekarang kan aneh,” ungkap Arsul di Menara Bidakara, Pancoran, Jaksel, Senin (26/8/2019).
Arsul meyakinkan bahwa calon pemimpin KPK yang terpilih nanti harus memenuhi kriteria yang sudah dicanangkan Pansel Capim KPK.
Baca: Dukun Palsu di Palembang, Modal Segenggam Beras dan Uang Rp 700 Ribu Janjikan 1 Kg Emas Batangan
Sehingga menurutnya belum tentu jika ada Pansel Capim KPK yang dekat dengan kepolisian lalu semua kandidat dari Polri akan diloloskan sebagai lima pimpinan KPK.
“Karena Komisi III melihat memang pimpinan KPK harus berisi unsur dari kepolisian, kejaksaan, akademisi, praktisi, profesional, dan masyarakat sipil. Jadi jangan dikira nanti pimpinan KPK yang terpilih akan asal dipilih saja,” pungkasnya.