Panglima TNI dan Kapolri Tiba di Papua, Gelar Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian hari ini, Selasa (27/8/2019) akan tiba di Papua.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian hari ini, Selasa (27/8/2019) akan tiba di Papua.
Mereka akan mengunjungi beberapa kabupaten di Papua dan menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh Papua.
Panglima dan Kapolri bertolak dari Jakarta pagi hari lalu transit di Makassar.
Selanjutnya akan bertolak menuju Biak dan menggelar pertemuan di sana.
Selanjutnya terbang ke Jayapura dan melakukan kunjungan kerja di Markas Polda Papua.
Irjen Pol Paulus Waterpauw dalam pesan singkatnya mengatakan, dirinya dan Panglima TNI serta Kapolri sedang dalam perjalanan dari Makassar menuju Biak.
"Saya dengan rombongan Kapolri dan Panglima sedang siap-siap dari Makassar ke Biak acara pertemuan di sana, lalu bermalam di Jayapura lanjut besok Rabu ke Wamena dan Timika," ujar Paulus Waterpauw melalui pesan elektronik, Selasa (27/8/2019).
Di Jayapura, selain melakukan kunjungan kerja di Markas Polda Papua, Panglima dan TNI akan menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat pada malam hari ini.
Kemudian Rabu 28 Agustus terbang menuju Wamena juga akan menggelar pertemuan dengan tokoh Papua disana.
Dari Wamena, Rombongan Panglima dan Kapolri akan bertolak menuju Timika juga bakal menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh Papua yang ada disana.
Juru Bicara Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal membenarkan rencana kunjungan kerja Kapolri dan Panglima ke Markas Polda Papua.
Baca: UPDATE Penemuan 4 Tengkorak: Ditemukan Tali Melilit Leher Kerangka, Diduga Korban Pembunuhan
"Sore ini Kapolri dan Panglima akan tiba, langsung menuju Polda Papua untuk kunjungan kerja," kata Kamal.
Agenda malam hari sebelum bertolak ke Wamena dan Timika, Kapolri dan Panglima akan bertatap muka dengan tokoh Papua di Hotel Swisbel.
Menurut informasi, kedatangan Panglima TNI dan Kapolri ke Papua seteleha sebelumnya dari Papua Barat, guna melihat kondisi terakhir provinsi paling Timur Indonesia itu.
Seperti diketahui, pekan lalu Papua dan Papua Barat bergolak dimana ada aksi anarkis menyikapi terjadinya dugaan tindakan rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
Sejumlah kabupaten sempat memanas, ribuan massa turun ke jalan.
Pemerintah kemudian melakukan pemblokiran akses internet hingga waktu yang belum ditentukan, dengan alasan mencegah beredarnya informasi-informasi bohong. (Kontributor Tribunnews.com, Banjir Ambarita)