Sepekan Setelah Kerusuhan di Manokwari, Putri Masih Takut Jualan di Pasar
Sepekan setelah dilanda rangkaian demonstrasi berujung pembakaran di Manokwari di Papua Barat, sejumlah warga menyatakan masih "takut".
Editor: Hasanudin Aco
Menurutnya, satu kelas hanya diisi delapan sampai 10 siswa, sehingga dua kelas digabungkan menjadi satu.
"Satu minggu kami sudah tidak belajar, tadi baru mau buka, tapi ada isu susulan katanya demo hari ini sehingga orang tua takut," tuturnya.
Perpanjangan masa tugas personel tambahan
Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Mathias Yosia Krey, mengatakan saat ini kota Manokwari sudah kondusif.
"Sudah kondusif. Jaringan yang mati itu untuk mengantisipasi berita-berita hoaks yang memancing sehingga menimbulkan emosi lagi," ujar Krey, merujuk pemblokiran internet di Papua.
AKBP Mathias Yosia Krey menambahkan, sebanyak 1.300 personel Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari berbagai daerah masih ditugaskan di Manokwari sampai 2 September mendatang.
Lebih dari 1.000 personel itu didatangkan dari Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, hingga Bali.
Sejumlah fasilitas umum dibakar dan dihancurkan beberapa pengunjuk rasa di Manokwari, Senin (19/08), termasuk properti pribadi warga setempat.
Gedung DPRD Papua Barat dan ruang pamer mobil di Manokwari juga dibakar Senin (19/08) pagi.