5 Pembunuhan Tersadis di Indonesia Lewat Algojo Bayaran, Korban dari Direktur Hingga Istri Pejabat
5 Pembunuhan Tersadis di Indonesia Lewat Algojo Bayaran, Korban dari Direktur Hingga Istri Pejabat
Editor: Agung Budi Santoso
5 Pembunuhan Tersadis di Indonesia Lewat Algojo Bayaran, Korban dari Direktur Hingga Istri Pejabat
TRIBUNNEWS.COM - Penemuan dua jenazah dalam keadaan terbakar di dalam mobil di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (25/8/2019) menjadi perhatian publik. Terlebih dalam pengungkapan kasusnya muncul adanya penggunaan pembunuh bayaran.
Kedua korban diketahui adalah seorang ayah bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan seorang anaknya bernama M Adi Pradana alias Dana (23). Hal itu sebagaiamana diberitakan Kompas.com (26/8/2019).
Kedua korban tersebut tewas dibunuh oleh empat pembunuh bayaran yang disewa oleh AK (35), istri Edi dan ibu tiri Dana.
AK berhasil dibekuk di Jakarta, Senin (26/8/2019). Tak hanya AK, satu orang terduga pelaku lainnya berinisial KV, masih dirawat di RS Pertamina, Jakarta.
• Alasan Istri Tega Sewa 4 Pembunuh Bayaran, Ciduk Suami dan Anak, Dilumpuhkan, Dibunuh, Lalu Dibakar
• Kronologi 4 Pembunuh Bayaran Habisi Ayah & Anak, Diculik, Dilumpuhkan, Dibakar, Istri Otaknya
• Perempuan Sewa Pembunuh Bayaran Demi Dapatkan Uang Warisan Milik Ibunya, Sang Ibu Masih Memaafkan
"Alhamdulillah perkara dugaan pembunuhan ini terungkap kurang dari 24 jam dengan mengamankan otak pelaku," ungkap Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Senin (26/8/2019) malam.
Seperti diberitakan Kompas.com (27/8/2019), Nasriadi mengungkapkan bahwa motif AK menyewa empat eksekutor untuk membunuh suaminya karena masalah rumah tangga dan utang piutang.
Selain kasus pembunuhan bayaran tersebut, berikut ini ada 5 kasus serupa yang sempat menghebohkan Indonesia seperti dilansir dari Tribun Timur.
1. Kasus Pembunuhan Syaifuddin Kartasasmita
Pada tahun 2001 lalu, seorang Hakim Agung di Mahkamah Agung (MA) RI, Syaifuddin Kartasasmita meninggal usai ditembak oleh empat orang saat menuju ke kantornya.
Saat itu, publik menduga pembunuhan tersebut berkaitan dengan kasus tukar guling Goro Batara Sakti, kasus yayasan milik HM Soeharto dan kasus Bob Hasan.