Jaga Kepercayaan Terhadap KPK, Jokowi Diimbau Tak Pilih Capim yang Citranya Rusak
Jika muncul nama yang dianggap rekam jejaknya buruk, maka implikasi lanjutnya rating terhadap presiden terdegradasi.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
![Jaga Kepercayaan Terhadap KPK, Jokowi Diimbau Tak Pilih Capim yang Citranya Rusak](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/yenti-garnasih9888.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diimbau untuk berhati-hati dalam memilih calon pimpinan lembaga anti rasuah yang sedang diseleksi Pansel Capim KPK.
Peneliti Senior LSI, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, berdasarkan survei yang dilakukan LSI terdapat pola yang menarik, dimana jika masyarakat puas dengan terhadap kinerja KPK maka puas juga dengan komitmen pemerintah dalam berantas korupsi.
"Artinya jika presiden salah langkah dalam mengambil kebijakan, siapa 10 nama yang akan dikirim ke DPR dan muncul nama yang dianggap rekam jejaknya buruk, maka implikasi lanjutnya rating terhadap presiden terdegradasi," ujar Burhanuddin di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Baca: Papua Kembali Rusuh, Legislator PKS: Pemerintah Gagal Tangani Indonesia Timur
Namun, sebaliknya jika 10 nama capim KPK yang dikirim ke DPR memenuhi harapan masyarakat maka berdampak ke kepercayaan publik kepada Presiden Jokowi.
"Nah sikap koreksi seperti apa, presiden yang paling tahu, dalam pengertian apakah dengan bahasa intervensi dalam tanda kutip," paparnya.
Baca: Ada Masalah di Baterai, Garuda Larang Penumpang Bawa Macbook Pro 15 Inci
Menurutnya, Presiden masih memiliki waktu terkait capim KPK yang saat ini masih 20 orang dan nantinya 10 nama diserahkan kepadanya dari Pansel KPK.
"Ini kan terkait kepercayaan terhadap pimpinan KPK (ke depan), KPK ian ditentukan rekam jejak dan integritas, kalau ada misalnya ada dugaan muncul maka kepercayaan secara politik sudah rusak," ujarnya.